Bank Sentral Thailand Mulai Uji Coba Mata Uang Digital Tahun Depan

Abdul Azis Said
28 Desember 2021, 10:51
Thailand, uang digital
123RF.com
Ilustrasi uang digital.

Bank sentral Thailand (BOT) mengumumkan rencana uji coba tahap awal penggunaan mata uang digital atau bath digital mulai akhir tahun depan. Rencana ini molor dari target awal digelar pada kuartal kedua 2022.

Bank sentral menetapkan uji coba melalui dua skema, yakni jalur fondasi awal dan jalur inovasi. BOT memperkirakan pengujian jalur fondasi awal bisa dilakukan di paruh pertama tahun depan, tapi tertunda karena menunggu kesiapan sejumlah pihak.

Uji coba tahap awal ini akan melibatkan antara lain lembaga keuangan, pedagang, dan konsumen. Jumlah peserta yang ditargetkan terlibat lebih dari 10 ribu peserta. Setelah pengujian awal selesai, bank sentral akan melanjutkan ke pengujian melalui jalur inovasi.

Proyek ini akan melibatkan transaksi seperti penyetoran, penarikan, dan transfer dana oleh lembaga keuangan. Karena itu, bath digital ini akan berfungsi sebagai mata uang digital ritel.

Asisten Gubernur untuk Departemen Pasar Keuangan BOT Kasidit Tansanguan mengatakan telah berulang kali membahas rencana mata uang digital ritel. Dia mengatakan banyak persyaratan yang perlu disiapkan seperti infrastruktur.

"Pengujian untuk kedua jalur akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk memastikan fungsi baht digital dan mengeksplorasi kasus penggunaan yang inovatif membantu masyarakat dan ekonomi negara," kata Kasidit dikutip dari Bangkok Post, Selasa (28/12).

Direktur senior bank sentral Thailand untuk Departemen Ekonomi dan Kebijakan Sakkapop Panyanukul mengatakan tujuan pengembangan bath digital untuk mengubah pola transaksi masyarakat menjadi lebih cashless. Selain itu untuk meningkatkan efsensi sistem pembayaran, memotong biaya operasional dan mendukung ekspansi teknologi yang lebih inovatif.

Penerbitan bath digital juga dimaksudkan untuk mewujudkan sistem keuangan yang inklusif dan menyediakan metode pembayaran yang lebih nyaman.

Bank sentral Thailand sendiri tidak tertarik untuk bersaing dengan stablecoin berupa mata uang kripto. Sakkapop mengatakan mata uang kripto hanya digunakan untuk tujuan investasi, sehingga tujuannya berbeda dengan penerbitan bath digital.

Bank sentral Thailand sudah memulai pengembangan mata uang digitalnya sejak 2019 melalui proyek yang disebut 'Inthanon'. Fase kedua pengembangannya dikenal sebagai Proyek Inthanon-Lionrock, yakni skema kerja sama antara bank sentral Thailand dan Hong Kong.

Thailand bukan satu-satunya negara di ASEAN yang sedang mengembangkan mata uang digitalnya. Singapura dan Malaysia pada awal September lalu sudah memasuki tahap uji coba pembayaran lintas batas mata uang digital dengan Australia dan Afrika Selatan. Bank sentral dari empat negara tersebut melakukan uji coba untuk menguji kemampuan mata uang digital menciptakan transaksi yang lebih murah.

Platform kerja sama ini akan memungkinkan lembaga keuangan untuk bertransaksi langsung satu sama lain melalui mata uang digital, sehingga dapat menghilangkan kebutuhan akan perantara dan mengurangi waktu dan biaya transaksi.

"Platform bersama multi-CBDC memiliki potensi untuk berfungsi sebagai dasar untuk platform penyelesaian internasional yang lebih efisien," kata Asisten Gubernur Fraziali Ismail dikutip dari Reuters.

Dari dalam negeri sendiri, Bank Indonesia (BI) belum memberi sinyal kuat kapan rupiah digital akan resmi diluncurkan. Bank sentral sebelumnya hanya mengatakan masih terus menggodok rencana peluncurannya. Kendati demikian, pengembangannya akan dipercepat untuk merespoin perkembangan kripto yang semakin cepat.

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...