Harga Ayam Naik, Kinerja JAPFA Diramal Ikut Terdongkrak Tahun Ini

Cahya Puteri Abdi Rabbi
2 Februari 2022, 13:19
Japfa, peternakan ayam
ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Ilustrasi peternakan ayam.

Kenaikan harga ayam diperkirakan akan mendongkrak kinerja emiten ternak ayam, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) tahun ini. Analis Mirae Asset Sekuritas Emma Fauni memproyeksikan Japfa dapat mencetak laba sepanjang 2021 dan berlanjut pada 2022.

Analis Mirae Asset Sekuritas Emma Fauni memproyeksikan, Japfa dapat membukukan pendapatan tahun ini sebesar Rp 41,71 trilun atau tumbuh 4,94% dari perkiraan tahun lalu sekitar Rp 39,75 triliun.  Adapun perkiraan laba bersih pada tahun ini sekitar Rp 1,72 trilun atau naik 9,47% dari perkiraan tahun lalu sekitar 1,57 trilun.

Tumbuhnya pendapatan perseroan didorong harga ayam pedaging atau broiler sebesar 16% dari sebelumnya Rp 16.100 per kilogram, menjadi Rp 18.700 per kilogram pada kuartal keempat 2021.  Selain itu harga anak ayam yang berumur di bawah 10 hari  atau day old chicken (DOC) naik 15%, dari sebelumnya Rp 5.400 per DOC menjadi Rp 6.200 per DOC.

"Pendapatan Japfa di kuartal IV akan positif dari yang sebelumnya net loss di kuartal III 2021. Tapi, walaupun labanya tumbuh positif, mungkin belum akan sekuat laba di kuartal I dan II 2021," kata Emma Fauni dalam risetnya, Rabu (2/2).

Sebelumnya, pada kuartal III 2021 Japfa Comfeed Indonesia melaporkan rugi bersih sebesar Rp 36 miliar atau mengalami penurunan 105,2% dari realisasi kuartal sebelumnya. Sehingga, laba bersih secara kumulatif dari periode Januari-September 2021 menjadi sebesar Rp 1,51 triliun atau tumbuh 486,1% secara tahunan (year on year).

Ia mengatakan, dengan membaiknya harga ayam pedaging pada kuartal IV 2021, ia memperkirakan akan ada ekspansi marjin operasi segmen ayam pedaging, setelah sempat turun 20,1% pada kuartal III 2021.

Sementara di segmen peternakan unggas, yang memberikan kontribusi 6% terhadap pendapatan konsolidasi di kuartal III 2021, juga diperkirakan akan menguat di kuartal IV 2021, mengingat harga DOC rata-rata di kuartal tersebut menguat sebesar 15%.

Kemudian, untuk segmen pakan ternak, yang memberikan kontribusi 29% terhadap pendapatan konsolidasi, memiliki dampak yang cukup besar, karena memberikan kontribusi 43% terhadap pendapatan sebelum eliminasi pada kuartal III 2021.

"Kami memperkirakan marjin operasi akan tetap di satu digit pada kuartal IV, mengingat kenaikan harga bahan baku, seperti jagung dan bungkil kedelai yang mana masing-masing menyumbang sekitar 50% dan 25% terhadap bahan baku pakan ternak," kata dia.

Untuk itu, ia mempertahankan rekomendasi trading buy pada saham JPFA dengan TP Rp 2.000 per saham.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...