Keyakinan Konsumen Kelas Atas terhadap Kondisi Ekonomi Menurun
Bank Indonesia (BI) mencatat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Maret turun 2,1 poin menjadi 111, masih bertahan di zona optimis. Penurunan terdalam terutama pada kelompok pengeluaran di atas Rp 5 juta, sedangkan keyakinan dari konsumen penghasilan Rp 1 juta-Rp 2 juta dan Rp 4,1 juta- Rp 5 juta justru menguat.
"IKK Maret 2022 yang tidak setinggi bulan sebelumnya disebabkan oleh lebih terbatasnya ekspektasi terhadap kondisi ekonomi mendatang, terindikasi dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang sedikit melambat dibandingkan bulan sebelumnya," kata BI dalam laporannya, Jumat (8/4).
IKK terpantau melambat pada sebagian kelompok pengeluaran responden. Penurunan terdalam pada responden dengan pengeluaran di atas Rp 5 juta per bulan sebesar lima poin, dan kelompok penghasilan Rp 1 juta-Rp 2 juta mencatat kenaikan IKK tertinggi sebesar 2,6 poin.
Penurunan IKK terjadi di semua kelompok usia, dengan penurunan terbesar pada kelompok usia 51-60 tahun sebesar 8,4 poin. Secara spasial, keyakinan konsumen Maret terpantau melambat di 11 wilayah cakupan survei, terdalam di Banten 38,1 poin, Pontianak 19,0 poin, dan Makassar 11,4 poin.
Dalam laporan yang sama, BI juga melaporkan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini belum sesuai yang diharapkan. Hal ini tercermin dari Indeks Ekonomi Saat Ini (IKE) sebesar 93,9 poin, turun dari 95,5 pada bulan sebelumnya. IKE ini menggambarkan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dibandingkan enam bulan yang lalu.
Melambatnya IKE disebabkan oleh termoderasinya semua indeks pembentuk IKE. Indeks penghasilan saat ini turun 0,8 poin, indeks ketersediaan lapangan kerja menyusut 2,2 poin dan indeks pembelian barang tahan lama (durable goods) sebesar 1,7 poin. Secara spasial, IKE terpantau menurun di 12 kota yang disurvei. Penurunan terdalam di Banten 34 poin, diikuti Pontianak 16,8 poin dan Medan 9,9 poin.
Seiring penurunan pada indeks IKE, optimisme konsumen terhadap ekspektasi kondisi ekonomi enam bulan ke depan juga menurun. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) pada bulan lalu yang turun 2,7 menjadi 128,1 poin.
"Pada Maret 2022, konsumen memperkirakan perkembangan kegiatan usaha ke depan tidak setinggi bulan sebelumnya," kata BI.
Dengan turunnya optimisme atas kegiatan usaha, ekspektasi konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja serta ekspektasi pada penghasilan pada enam bulan mendatang juga menurun. Secara spasial, penurunan IEK Maret 2022 terjadi di 11 kota yang disurvei, dengan penurunan terbesar di Banten, Pontianak dan Pangkal Pinang.