Efek Perang, Kemenkeu Waspadai Inflasi Bisa Sentuh 4% Tahun Depan

Abdul Azis Said
21 April 2022, 16:37
inflasi,
ANTARA FOTO/Makna Zaezar/aww.
Warga antre untuk membeli minyak goreng curah saat operasi pasar murah minyak goreng di Kelurahan Pahandut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Senin (18/4/2022).

Pemerintah menargetkan inflasi tahun depan masih akan berada di rentang 2%-4% seperti tahun ini. Namun, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara memperkirakan inflasi memang masih akan tinggi pada tahun depan dan menyentuh batas atas target.

"Akan ada sedikit kenaikan mungkin sampai 4%, tidak apa-apa, tapi harus dijaga supaya inflasi tidak menjadi terlalu tinggi dan kemudian malah menjadi bumerang bagi pertumbuhan ekonomi," kata Suahasil dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2022, Kamis (21/4).

Suahasil mengatakan kenaikan inflasi domestik saat ini sudah mulai terlihat. Laporan Maret mencatat inflasi 2,6% secara year on year (YOY). Inflasi sudah mulai naik setelah relatif rendah selama dua tahun pandemi.

Kenaikan inflasi juga terjadi di beberapa negara. Inflasi di Amerika menyentuh 8,5%, disusul kawasan Eropa 7,5%, Jerman 7,3%, Inggris dan India 7%, Italia 6,7% dan bahkan di Brasil sudah menyentuh 11,3%.

Di tingkat global, kenaikan inflasi terlihat sebelum perang Rusia dan Ukraina. Penyebabnya, pemulihan ekonomi menguat yang kemudian mendorong kenaikan permintaan. Di sisi lain, pemulihan kapasitas produksi masih membutuhkan waktu. Karena itu ia juga menyebut pemulihan ekonomi memiliki dampak yang harus diwaspadai.

"Sehingga inflasi yang tadinya akan ditangani, ditambah lagi oleh krisis geopolitik yang muncul sekitar Februari," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...