Selain Sri Lanka, Ada 4 Negara yang Berulang Kali Gagal Bayar Utang

Abdul Azis Said
25 Mei 2022, 20:22
Sri Lanka
ANTARA FOTO/REUTERS/Dinuka Liyanawatte/aww/cf
Seorang pengunjuk rasa terlihat saat protes terhadap Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa di depan Sekretariat Kepresidenan, di tengah krisis ekonomi di negara tersebut, di Kolombo, Sri Lanka, Selasa (19/4/2022).

Sri Lanka kini tengah menjadi sorotan setelah pemerintah gagal membayar utang jatuh tempo dan masyarakatnya tengah dilanda krisis ekonomi. Namun, ada beberapa negara lainnya yang sebetulnya lebih parah dari Sri Lanka karena pemerintahnya berulang kali gagal bayar utang.

Sri Lanka gagal membayar utang untuk pertama kalinya dalam sejarah akibat krisis keuangan terburuk dalam tujuh dekade terakhir. Negara ini melewatkan pembayaran utang senilai US$ 78 juta atau setara Rp 1,1 triliun.

Advertisement

Negara di Asia Selatan itu kini tengah membicarakan peluang dana talangan atau bailout dari Dana Moneter Internasional (IMF). Selain itu, pemerintah Sri Lanka juga sedang berusaha untuk merestrukturisasi utang kepada kreditur asing senilai lebih dari US$ 50 miliar atau setara Rp 730 triliun agar dapat mudah mengelola dan membayarnya kembali.

Namun, Sri Lanka bukanlah negara pertama yang menghadapi gagal bayar utang. Dalam laporan terbarunya, Lembaga rating Moody's menyebut sedikitnya ada 20 negara yang pernah mengalami gagal bayar utang obligasi sejak 1989 sampai dengan tahun lalu.

Selama 22 tahun tersebut, jumlah negara yang mengalami default paling banyak terjadi pada 2020. Pada masa pandemi,  ada enam negara mengalami default. 

Dari daftar 20 negara yang sudah mengalami gagal bayar default sejak 1989, ada empat negara yang bahkan sudah gagal bayar lebih dari dua kali. Ini lebih parah dibandingkan Sri Lanka yang baru pertama kali mengalami default. Adapun keempat negara tersebut antara lain:

Belize

Negara di Amerika Tengah ini sudah gagal bayar utang sebanyak lima kali. Gagal bayar pertama pada Desember 2006, yang mana sata itu pemerintahannya melewatkan pembayaran obligasi senilai US$ 242 juta. Enam tahun berselang, Belize kembali default sebesar US$ 547 juta. Pemerintahnya kembali gagal membayar obligasi jatuh tempo senilai US$ 529 juta pada tahun 2017.

Memasuki tahun pandemi, Belize kembali menghadapi kesulitan bayar utang. Pada Agustus 2020, pemerintah Belize melewatkan pembayaran obligasi senilai US$ 527 juta. Selanjutnya, negara ini jadi satu-satunya yang mengalami default tahun lalu sebesar US$ 556 juta.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement