BI Targetkan Transaksi BI Fast Tahun Ini Bisa Rp 811 Triliun
Bank Indonesia (BI) menargetkan nilai transaksi melalui Bank Indonesia Fast Payment atau BI Fast bisa mencapai Rp 811 triliun sampai akhir tahun ini. Sejak awal tahun sampai dengan 29 Mei, BI mencatat nilai transaksinya sudah mencapai Rp 320,6 triliun.
"Semoga akan tercapai, kami melihat bahwa begitu pelaku-pelaku besar itu dia mulai masuk ke mobile banking, itu transaksinya akan lebih meningkat lagi," kata kata Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) BI Filianingsih Hendarta dalam diskusi daring, Kamis (2/6).
Ia mengatakan sejak diimplementasikan pertama kali pada 21 Desember 2021, nominal transaksi melalui BI Fast terus meningkat. Terhitung sejak 1 Januari sampai 29 Mei, volume transaksinya sudah mencapai 85,3 juta transaksi dengan nilai Rp 320,6 triliun.
Sepertiga dari nominal transaksi tersebut terjadi saat momentum ramadan dan lebaran. BI mencatat sejak 3 April sampai dengan 8 Mei 2022, volume transaksi menggunakan BI-Fast sebanyak 27,6 juta dengan nilai transaksi Rp 107 triliun.
"Secara rata-rata harian ini volumenya jauh lebih besar yaitu 767 ribu transaksi meningkat 29% lebih tinggi dari rata-rata harian bulan Maret hanya 596 ribu transaksi," kata Fili.
Ia mengatakan ke depannya nilai transaksi menggunakan BI-Fast masih akan terus meningkat karena tiga hal. Pertama, perluasan kanal pembayaran yang semakin beragam bukan hanya internet banking, tapi juga mobile banking, transaksi melalui teller dan lainnya.
Kedua, komunikasi yang intensif dilakukan dengan bank-bank untuk segera ikut. Saat ini jumlah peserta sudah sebanyak 52 yang 51 diantaranya merupakan perbankan.
Ketiga, BI akan segera onboarding untuk penambahan peserta baru di batch-batch berikutnya. Saat ini implementasi BI-Fast sudah memasuki tahap ketiga dengan adanya penambahan delapan bank baru, tujuh diantaranya sudah memulai pada 23 Mei dan satu sisanya menyusul di pekan ketiga bulan ini.
Kepala Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran (DPSP) Bank Indonesia Bambang Kusmiarso mengatakan saat ini BI juga sudah mempersiapkan untuk batch keempat dan kelima. Tahap keempat akan mulai implementasi pada akhir Agustus dan kelima pada akhir November.
Adapun sampai dengan Mei, ada 77 calon peserta yang telah menerima link survei untuk implementasi BI-Fast. Di antaranya, terdapat 72 calon yang sudah menyelesaikan pengisian survei dan lima lainnya masih dalam progres pengisian. Ia mengharapkan ke 77 calon tersebut bisa mulai implementasi BI-Fast tahun ini.
"Agar peserta-peserta yang baru ini tidak mengganggu yang existing, kita akan melakukan seleksi yang lebih ketat, jadi kita ingin tambahan yang baru itu lebih berkualitas," kata Bambang.