BI Ramal Tekanan Rupiah Mereda Tahun Depan, Ini Alasannya

Abdul Azis Said
27 Juni 2022, 16:25
Bank Indonesia, rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA
Bank Indonesia

Nilai tukar rupiah terus melemah dalam beberapa pekan terakhir di tengah kenaikan bunga acuan The Fed yang agresif. Bank Indonesia optimistis tekanan akan mereda pada tahun depan.

Terdapat beberapa pendorong penguatan rupiah pada tahun depan. "Ini didukung kondisi fundamental RI, current account deficit kita relatif kecil di 2022 ini dan juga 2023, cadangan devisa kita juga masih mencukupi dan prospek ekonomi yang tetap kuat untuk ekonomi domestik," kata Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti dalam rapat dengan Banggar DPR RI, Senin (27/6).

Di samping itu, bank sentral juga akan menempuh upaya kebijakan stabilitas nilai tukar rupiah sesuai bekerjasanya mekanis pasar dan fundamental. Tujuannya untuk mendukung pengendalian inflasi dan stabilitas makroekonomi.

Pemerintah dalam asumsi makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 menargetkan nilai tukar rupiah berada di rentang Rp 14.300-Rp 14.800 per dolar AS.

Mengutip Bloomberg, rupiah menguat ke Rp 14.797 per dolar AS di penutupan pasar spot sore ini. Kurs garuda menguat 51 poin dari posisi penutupan akhir pekan lalu seiring meredanya kekhawatiran inflasi.

"Pasar mungkin melihat bahwa kebijakan bank sentral dunia untuk menaikkan suku bunga acuan mungkin bisa mengendalikan inflasi dengan penurunan harga-harga komoditi belakangan ini. Jadi kekhawatiran pasar terhadap inflasi mereda," kata analis pasar uang Ariston Tjendra.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...