Rupiah Nyaris Tembus 15.000/US$, Kemenkeu Jaga Inflasi dengan Subsidi

Abdul Azis Said
5 Juli 2022, 16:36
rupiah, dolar
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU
Petugas menghitung uang dolar AS di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (23/6/2022).

Nilai tukar rupiah melanjutkan pelemahan dan nyaris menyentuh level Rp 15.000 per US$ pada penutupan perdagangan pasar spot sore ini. Meski wewenang menjaga stabilitas rupiah ada di bawah bank sentral, Kementerian Keuangan juga menyiapkan langkah untuk menjaga stabilitas makro ekonomi.

"Kami melihatnya dari makronya lengkap, yang jelas dengan menjaga inflasinya itu akan membuat stabilitas makronya lebih terjaga," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Selasa (5/7).

Advertisement

Ia mengatakan, inflasi yang masih terjaga tidak lepas dari upaya pemerintah untuk menahan kenaikan harga. Salah satunya dengan meningkatkan belanja subsidi dan kompensasi energi yang anggarannya menyentuh Rp 502 triliun. Penambahan anggaran tersebut menyebabkan harga-harga untuk BBM, tarif listrik dan LPG masih bisa ditahan.

Dari sisi ketahaan eksternal RI juga masih cukup baik. Surplus neraca dagang berlanjut selama 25 bulan beruntun pada Mei 2022. Walhasil transaksi berjalan juga masih berkinerja baik.

Dalam perkiraan Bank Indonesia defisit transaksi berjalan akan tetap rendah pada 2022 di kisaran 0,5-1,3% dari PDB. Di samping itu, Penanaman Modal Asing (PMA) juga masih meningkat.

Dengan kinerja transaksi berjalan tersebut, cadangan devisa RI juga masih tinggi. Cadangan devisa bulan lalu tercatat US$ 135,6 miliar. Posisi ini dinilai sangat cukup.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement