Ketua MPR Sebut Inflasi RI Bisa di Atas 10% pada September, Kok Bisa?

Image title
Oleh Abdul Azis Said
16 Agustus 2022, 11:27
inflasi
Youtube/MPR RI
Ketua MPR Bambang Soesatyo.

Tekanan inflasi di dalam negeri terus meningkat beberapa bulan terakhir dan mencapai level 4,94% secara tahunan pada bulan lalu. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo (Bamsoet) memngingatkan tekanan harga masih akan berlanjut dan melonjak signifikan bulan depan.

"Pada September 2022, kita diprediksi akan menghadapi ancaman hiperinflasi, dengan angka inflasi pada kisaran 10% - 12%," ujar Bamsoet dalam pembukaan sidang tahunan MPR RI, Selasa (16/8).

Bamsoet memperkirakan inflasi bulan depan yang mencapai dua digit tersebut bakal melonjak dua kali lipat dari perkiraan inflasi bulan ini sebesar 5%-6%. Perkiraan inflasi bulan ini melanjutkan kenaikan inflasi sebesar 4,94% pada bulan lalu yang merupakan rekor tertingginya hampir dalam tujuh tahun terakhir.

Laju kenaikan inflasi terutama terlihat dari lonjakan harga pangan dan energi. Komponen harga bergejolak mencapai 11,47% pada bulan Juli, rekor tertingginya sejak awal 2014. Komponen ini mayoritas terdiri atas kenaikan harga pangan.

"Laju kenaikan inflasi, disertai dengan lonjakan harga pangan dan energi, semakin membebani masyarakat, yang baru saja bangkit dari pandemi Covid-19," kata Bamsoet.

Bank Indonesia sebelumnya juga sudah mewanti-wanti bahwa inflasi akan melebih target tahun ini 2%-4%. Meski demikian, outlook bank sentral untuk inflasi tahun ini tidak akan 'setinggi' yang disebutkan Bamsoet sebelumnya. BI juga tidak pernah menyebut kondisi kenaikan harga di dalam negeri akan sangat parah dan bisa memasuki era inflasi super tinggi.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...