DPR Cecar Anak Buah Sri Mulyani soal Utang RI Menggunung Rp 7.700 T

Abdul Azis Said
7 Februari 2023, 16:15
utang, sri mulyani
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Petugas memindahkan tumpukan uang di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (28/11/2019).

Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyoroti utang pemerintah yang terus naik yang berpotensi menjadi beban bagi generasi berikutnya. Berdasarkan data Kementerian Keuangan, utang pemerintah mencapai Rp 7.733,99 triliun pada akhir tahun lalu atau bertambah Rp 825,03 triliun dibandingkan akhir 2021.

Anggota Komisi XI DPR RI fraksi PKS Anis Byarwati mengkhawatirkan kemampuan pemerintah secara berkelanjutan membayar utang terutama utang jatuh tempo dalam jangka panjang. Apalagi bila di tengah jalan nantinya terjadi gejolak krisis ekonomi.

Advertisement

Ia mengingatkan pengelolaan utang harus memperhatikan nasib generasi mendatang. Meskipun pemerintah menganggap rasio utang saat ini masih di bawah batas aman 60% dari produk domestik bruto (PDB).

"Jangan hanya itu (rasio terhadap PDB) yang jadi indikator, tapi bagaimana kemampuan negara membayar utangnya karena kalau utang tambah terus otomatis pembiayaan utang akan bertambah setiap tahun, cicilannya bertambah," kata Anis, Selasa (7/2).

Senada, anggota Komisi XI fraksi Demokrat Siti Mufattahah menyoroti rata-rata utang jatuh tempo yang semakin pendek. Situasi ini bisa membuat beban pembayaran utang.

Di samping itu, pemerintah menurutnya juga perlu terus memantau kondisi utang swasta sekalipun tidak masuk dalam neraca pemerintah. Utang luar negeri swasta terus membengkak melebihi yang dipegang pemerintah, termasuk yang ditarik perusahaan-perusahaan pelat merah.

"Kegagalan bayar kewajiban beberapa BUMN apalagi yang berskala besar bisa menular ke seluruh perekonomian," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement