Sri Mulyani Jelaskan Subsidi Mobil Listrik untuk Hadapi Geopolitik

Abdul Azis Said
30 Mei 2023, 12:15
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kedua kanan) bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara (kedua kiri) bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/4/2023).
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nym.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kedua kanan) bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara (kedua kiri) bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/4/2023).

Beberapa politisi mempertanyakan kebijakan pemerintah mengguyur subsidi dan diskon pajak kendaraan listrik. Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab kritikan itu dengan mengkaitkan kebijakan subsidi tersebut untuk mengamankan faktor persaingan geopolitik dan agar Indonesia tak sekadar menjadi penonton.

Sri Mulyani menyatakan pemerintah menggunakan instrumen fiskal dalam menjaga kepentingan strategis Indonesia di dalam kancah persaingan global yang sengit. "Kita tidak boleh kalah seperti yang terjadi pada industri chip dan elektronik pada 1980-1990an," kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (30/5).

Pada pekan lalu, fraksi Demokrat, PKS dan PAN mengkritik kebijakan subsidi dalam rapat paripurna. Mereka mengkritisi potensi subsidi salah sasaran karena akan dinikmati kelompok masyarakat kaya. Beberapa meminta agar subsidi bisa dialihkan untuk kebutuhan lain yang dinikmati langsung masyarakat menengah bawah seperti subsidi pupuk pertanian.

Sri Mulyani menyebut pemberian subsidi bertujuan mendukung industri kendaraan listrik domestik makin berkembang. Dengan demikian, Indonesia bisa makin memposisikan diri secara strategis dalam geopolitik yang sedang terjadi di dunia. "Strategi ini juga menempatkan Indonesia pada poros strategis di dalam pusaran geopolitik dunia," ujarnya.

Menurutnya makin banyak negara di dunia yang juga mulai mengembangkan ekosistem ini. Negara maju seperti Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Cina, hingga beberapa negara tetangga seperti Thailand, Vietnam dan Malaysia sudah meramu paket kebijakan untuk memperkuat industri kendaraan listrik mereka masing-masing.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...