Negeri Hebat: Rumahnya Para Pembuat

Ade Febransyah
Oleh Ade Febransyah
2 Januari 2021, 09:00
Ade Febransyah
Ilustrator: Betaria Sarulina

Perkara membuat kelihatannya mudah saja. Lihatlah apa yang terjadi di negeri para pembuat. Startup-startup pembuat kendaraan listrik terus bermunculan di luar negeri. Mulai dari electric scooter, bike, motor hingga mobil. Sepertinya terjadi demokratisasi dalam urusan membuat kendaraan listrik. Meski masih startup, tapi bisa membuat langkah raksasa. Baru beberapa tahun berdiri, tapi sudah mendapat kepercayaan untuk menggalang dana publik.

Publik memberikan kepercayaan karena memang ada karya nyata untuk dikomersialkan. Sebut saja, pendatang baru Nio dari Tiongkok.  Mengusung desain yang stylish dan teknologi maju di industri otomotif, Nio sudah memasuki fase produksi dalama memenuhi pesanan pertamanya. Nio, hanyalah salah satu saja dari produsen kendaraan (listrik) di Negeri Panda.


Selain Nio di Tiongkok, ada perusahaan rintisan pembuat kendaraan listrik bernama Rivian dari Amerika Serikat. Debut perdananya mengusung kendaraan listrik pick-up truck yang menjadi ancaman serius Tesla yang juga mengembangkan jenis kendaraan yang sama. Berbeda dengan Tesla yang memiliki desain futuristik, Rivian lebih membumi dengan desain yang stylish dan lebih humanis. Pesanan pun mengalir deras ke Rivian.

Advertisement



Menjadi pembuat kendaraan listrik ternyata juga menarik minat para non-produsen, mereka yang bukan berasal dari dunia otomotif. Meski tak pernah membuat mobil, mereka terjun menjadi pemain utama di industri otomotif. Amazon contohnya. Dengan kekuatan finansialnya, mereka mendanai startup di Amerika Serikat bernama Zoox yang diproyeksikan akan menjadi pembuat taksi masa depan, kendaraan self driving untuk penumpang, bukan pengemudi.

Apple juga membuat proyek ambisiusnya, Titan,  yang akan meluncurkan jenis autonomous car pada 2024. Jika Apple memutuskan untuk membuat sesuatu, biasanya mereka memperhitungkan segala sesuatunya dengan matang. Masuk ke dunia baru untuk sukses. Ingat ketika mereka memutuskan membuat handphone. Penguasa pasar pernah menganggap enteng. Ketika gadget Apple berkibar, penguasa pasar hilang dari peredaran.

Tentunya jangan lupakan para penguasa pasar di industri otomotif. Toyota di Jepang baru saja menebarkan ‘ancaman’ ke Tesla. Terkenal sebagai pembuat mobil yang lebih baik (terima kasih kepada praktik kaizen), Jepang akan menggunakan teknologi baterai ‘solid state’ untuk mobil listriknya. Janjinya pengisian baterai sampai penuh hanya perlu waktu 10 menit. Hal ini jelas akan menjadikan Toyota sebagai ‘game changer’ di industri mobil listrik.



Pilihan teknologi baterai konvensional litium-ion yang digunakan Tesla dan lainnya akan menjadi inferior. Belum lagi raksasa lainya di industri otomotif, VW di Jerman yang juga serius sekali untuk pindah dari pembuat mobil internal combustion engine ke pembuat mobil listrik. Serial kendaraan listriknya VW.ID sudah ditawarkan ke pasar. Seperti khasnya pabrikan Jerman yang tidak membuat produk seadanya, VW benar-benar menyiapkan kendaraan listriknya untuk menjadi teratas dalam kualitas.

Mengapa Jepang, Tiongkok (dan juga Korea, India, bahkan belakangan Vietnam), Jerman, Amerika Serikat menjadi rumahnya para pembuat? Mengapa selalu bermunculan pembuat-pembuat baru yang hebat di luar sana?

Perspektif dalam Membuat

Mengapa ada perusahaan yang mau membuat produk? Apa yang menjadi maksud (purpose) mereka bersusah payah membuat sesuatu? Sebaik-baiknya maksud dari pembuat adalah membantu masyarakat memenuhi kebutuhannya (need), atau mengatasi segala problem (problem), atau menyelesaikan pekerjaan yang harus dikerjakan (job to be done) dengan lebih baik.

Produk yang ditawarkan pembuat adalah solusi atas kebutuhan/problem/pekerjaan yang ada di masyarakat. Harus ada problem-solution fit agar bisnis membuat bisa sukses. Inilah Perspektif #1: problem-solution fit yang menjelaskan pembuat yang berhasil. Yang menjadi pertanyaan adalah problem/kebutuhan/pekerjaan apa yang harus diselesaikan pembuat? Bukankah begitu banyak pekerjaan yang ada di masyarakat?

Ambil contoh dalam kondisi pandemi Covid-19 sekarang. Pekerjaan apa yang begitu dipentingkan sekarang dan belum terselesaikan dengan baik? Apakah menjaga penampilan diri, sehingga Anda harus tetap membeli pakaian dan sepatu baru? Mungkin itu pekerjaan yang penting sebelum pandemi. Tapi sepertinya tidak sekarang ini.

Bandingkan dengan pekerjaan baru (new job) berupa melindungi diri dari ancaman virus Covid-19. Apakah penting? Sangat penting. Apakah sudah terselesaikan dengan baik? Belum. Belum ada solusi yang efektif yang dapat melindungi kita. Oleh karenanya masyarakat menyambut gembira berita keberhasilan beberapa pembuat vaksin yang mendapatkan persetujuan untuk digunakan publik.

Jika memang efektif, kehadiran vaksin Covid-19 tak ubahnya seperti tsunami dalam artian positif. Ketika diluncurkan, tidak ada masyarakat yang sanggup menolaknya. Vaksin yang sudah memenuhi syarat keamanan dan khasiat adalah solusi atas pekerjaan yang begitu penting (melindungi diri dari virus) di masyarakat dan belum terselesaikan dengan baik.



Tantangan berikutnya bagi pembuat adalah bagaimana merealisasikan dan menyampaikannya ke masyarakat penggunananya? Inilah perspektif berikutnya yang menjelaskan pembuat sukses,  Perspektif #2 membuat: Delivery. Masih dalam konteks vaksin Covid-19, ketika vaksin sudah disetujui untuk digunakan, lantas tidak berhenti pekerjaan pembuat. Pembuat vaksin  harus memastikan keamanan suplai (security of supply) dari vaksin mereka untuk dapat memenuhi permintaan agregat.

Keamanan suplai mensyaratkan pembuat memiliki kapasitas produksi agregat yang melebihi permintaan agregat per satuan waktu. Keamanan suplai juga mensyaratkan pembuat mendapatkan komitmen para pemasok untuk dapat memenuhi segala kebutuhan input/resources untuk produksi secara tepat waktu dan kualitas.

Di sinilah, sebaik-baiknya pembuat adalah yang dapat mengorkestrasi semua pemasoknya. Ingat kekuatan dari rantai suplai, supply chain is as strong as the weakest link! Kekuatan rantai suplai terletak di titik atau pemain terlemahnya. Orkestrasi yang dilakukan pembuat berupaya memiminalkan ketidakpastian dari sisi suplai.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement