Libatkan Ahli, Istana Akan Validasi Kajian Lingkungan Semen Rembang

Ameidyo Daud Nasution
3 April 2017, 20:29
Semen Indonesia
Katadata | Arief Kamaludin

Pemerintah belum menerbitkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) wilayah Pegunungan Kendeng, Kabupaten Rembang, untuk proyek pembangunan pabrik PT Semen Indonesia Tbk. Keputusan final KLHS yang disusun oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) tersebut masih menunggu validasi oleh Kantor Staf Presiden (KSP).

Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mengaku tengah melakukan validasi KLHS yang melibatkan beberapa ahli. Beberapa ahli itu adalah mantan Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono atau akrab disapa Mbah Rono dan Guru Besar Lingkungan Hidup dari Universitas Diponegoro Prof. Sudharto P. Hadi.

Setelah proses validasi tersebut, pemerintah pusat akan segera membuat keputusan untuk menentukan kelanjutan proyek pabrik semen di Rembang. "Kalau hasil (quality assurance) atau validasi keluar baru akan kami gelar rapat koordinasi," kata Teten di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/4).

Dalam proses validasi tersebut, tim ahli akan menguji metodologi, data, serta parameter analisis dari KLHS yang diterbitkan oleh Kementerian LHK. Namun, Teten tidak mau memperkirakan berapa lama proses validasi itu berlangsung. "Target kami bulan ini ada keputusan (KLHS)," katanya.

(Baca: Pemerintah Terbelah Simpulkan Kajian Lingkungan Semen Rembang)

Teten juga menjelaskan, pemerinttah sebenarnya akan menggelar rapat koordinasi di kantor KSP hari ini. Namun, lantaran ayah dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo wafat, maka hal tersebut urung dilakukan. Teten mengatakan Ganjar telah meminta penjadwalan ulang rapat koordinasi tersebut pada Senin (10/4) pekan depan. "Sambil saya tunggu uji kualitasnya selesai."

Sedangkan Menteri LHK Siti Nurbaya membantah adanya perbedaan pendapat dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengenai kajian lingkungan Pegunungan Kendeng. Namun, dia mengakui bahwa Kementerian LHK meminta Kementerian ESDM menyertakan data yang lebih utuh. "Dan mereka juga bilang (dalam suratnya) bahwa memang diperlukan penelitian lebih lanjut," katanya.

Siti mengungkapkan, pembahasan nantinya akan berlangsung lebih tajam dan komprehensif kalau proses validasi terhadap kualitas KLHS tersebut telah rampung. Tapi, dia enggan memastikan rapat koordinasi di KSP pada pekan depan akan berujung pada pengumuman KLHS. "Kalau (pengumuman KLHS) tanya Pak Teten saja."

(Baca: Musibah di Balik Aksi Petani Kendeng Menolak Pabrik Semen)

Sebelumnya, usai rapat terbatas mengenai KLHS di Kantor Presiden, Jumat lalu, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengungkapkan adanya perbedaan pendapat yang sangat kuat dalam memutuskan KLHS. Karena itu, pemerintah akan mengevaluasi lebih jauh untuk mencapai titik temu dalam menyimpulkan KLHS tersebut.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...