Freeport Tak Bisa Ekspor, Sri Mulyani: Sahamnya Akan Jatuh

Ameidyo Daud Nasution
22 Februari 2017, 15:42
Bursa-BEI
Arief Kamaludin|KATADATA

Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta agar PT Freeport Indonesia menjaga kepentingan bersama dengan Pemerintah Indonesia dalam menyelesaikan kisruh perubahan status kontraknya. Jika masalah itu tidak terselesaikan maka dikhawatirkan harga saham Freeport akan jatuh.

Sri Mulyani berharap, Freeport tidak terus menimbulkan polemik terkait perubahan status kontraknya sehingga akan berdampak buruk. Sebab, dampak buruk itu tidak hanya akan dirasakan Indonesia, melainkan juga bagi Freeport sendiri. Dampak itu juga bisa memukul induk usahanya di Amerika Serikat (AS), yaitu Freeport McMoran Inc.   

"Tidak ada menang dan kalah, Freeport dalam hal ini perusahaan publik yang akan jatuh (harga) sahamnya kalau berhenti (ekspor)," kata Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (22/2). (Baca: Sri Mulyani : Tidak Akan Ada Lagi Negosiasi Tertutup dengan Freeport)

Sekadar informasi, Freeport McMoran merupakan perusahaan asal AS yang mencatatkan sahamnya di bursa New York. Pada pejutupan perdagangan saham, Selasa (21/2) waktu setempat, harga saham perusahaan berkode FCX ini berada di posisi US$ 14,13 per saham. Harganya anjlok 5,23 persen dari hari sebelumnya.

Bahkan, sejak sebulan terakhir harganya sudah tergerus 10,1 persen. Adapun, jika dihitung sejak penghentian ekspor konsentrat Freeport Indonesia pada 12 Januari lalu, harga saham FCX sudah anjlok 11 persen dari level US$ 15,87 per saham.

Seperti diketahui, Freeport tak lagi melakukan ekspor sejak 12 Januari lalu. Hal tersebut imbas dari pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017. Sesuai PP itu, pemerintah mengizinkan perusahaan tambang yang belum melakukan hilirisasi dengan membangun smelter, untuk melakukan ekspor konsentrat. Syaratnya, perusahaan itu harus mengubah Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...