PLN Tunda PLTU Sumsel 8, Proyek Transmisi Laut HVDC Terancam

Anggita Rezki Amelia
6 Januari 2017, 15:48
PLTU batubara
Arief Kamaludin (Katadata)

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berencana mengubah jadwal pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) mulut tambang Sumatera Selatan 8 menjadi tahun 2023 atau empat tahun lebih lambat dari rencana awal pada 2019. Alasannya, menjaga keandalan pasokan listrik di seluruh Sumatera.

Direktur Pengadaan PLN Supangkat Iwan Santoso mengatakan, awalnya proyek pembangkit listrik Sumsel 8 masuk dalam sistem jaringan kelistrikan untuk memasok kebutuhan setrum di Pulau Jawa. Namun, PLN berencana mengalihkan listrik dari pembangkit mulut tambang tersebut untuk pasokan listrik di Sumatera.

(Baca: Meski Realisasi Rendah, Jokowi Enggan Revisi Target Listrik 35 GW)

Alasannya, sistem listrik di Jawa sudah surplus. Sedangkan jaringan transmisi PLN di Sumatera saat ini belum sepenuhnya rampung. Karena itulah, PLN menunda jadwal pengoperasian secara komersial PLTU Sumsel 8 tersebut sampai jaringan transmisi listrik di Sumatera terbangun seluruhnya. "Sekitar 2023, baru sistem listrik sudah kuat (di Sumatera)," kata Iwan di Jakarta, Kamis (5/1).

Ia mengaku, konsorsium PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) dan China Hudian Corporation sebagai pengembang PLTU Sumsel 8 tersebut tidak mempersoalkan jika pengoperasian proyeknya mundur  menjadi 2023. Sedangkan kapasitas pembangkit listriknya tidak diubah, alias tetap dibangun dengan kapasitas 2x600 Megawatt (MW).

(Baca: Kementerian Energi Godok Besaran Denda Kontrak Jual Beli Listrik)

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...