GE Jajaki Merger Terbesar dengan Baker Hughes Rp 260 Triliun

Maria Yuniar Ardhiati
28 Oktober 2016, 13:00
Sumur Minyak
Chevron

General Electric Co. (GE) menjajaki peluang kerjasama atau merger usaha dengan Baker Hughes Inc. Nilai merger ini diperkirakan sekitar US$ 20 miliar atau setara Rp 260 triliun, yang merupakan transaksi terbesar di bisnis jasa minyak dan gas bumi (migas) di dunia di tengah suramnya harga minyak. 

Manajemen GE mengakui tengah berdiskusi dengan Baker untuk membahas rencana merger bisnis migasnya. Namun, detail pembahasannya dengan perusahaan penyedia jasa minyak terbesar ketiga di dunia ini belum diketahui. “Kami dan Baker Hughes sedang menjajaki kemungkinan kerjasama,” ujar juru bicara GE seperti dilansir The Wall Street Journal, Kamis (27/10). 

Rencana merger tersebut bakal menjadi transaksi bernilai terbesar yang dilakukan Chief Executive GE Jeff Immelt. GE telah melakukan aksi akuisisi senilai lebih dari US$ 14 miliar sejak 2007 untuk membangun bisnis migas. (Baca: Puluhan Perusahaan Minyak Amerika Merugi Rp 885 Triliun)

Para analis melihat, kesepakatan, yang diprediksi mencapai US$ 20 miliar ini, merupakan langkah GE untuk menggabungkan bisnis-bisnisnya yang telah ada. Selain itu, menjadikan perusahaan teknologi energi tersebut menjadi sebuah perusahaan publik yang baru.

Di sisi lain, transaksi tersebut bisa menyelamatkan perusahaan pembuat mesin jet dan lokomotif tersebut dari keterpurukan industri energi. Baker Hughes juga diuntungkan dengan transaksi ini lantaran tengah terpukul oleh lesunya bisnis migas dalam beberapa tahun terakhir.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...