Pemerintah Tetap Akan Cabut Subsidi Listrik 900 VA Tahun Ini

Miftah Ardhian
8 Juni 2016, 18:14
PLN
Arief Kamaludin|KATADATA

Pemerintah tetap akan melangsungkan  rencananya mencabut subsidi listrik untuk tarif golongan daya 900 Volt Ampere (VA). Ini merupakan program pencabutan subsidi kepada pelanggan listrik kategori golongan mampu, yang tertunda penerapannya dari awal tahun ini.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan, rencana pencabutan subsidi memang merupakan program yang akan dijalankan pemerintah. Karena itu, sembari memperhatikan kondisi masyarakat, pencabutan subsidi listrik tersebut akan dilakukan paling lambat akhir 2016.

"Harus tahun ini. Tapi kita akan lihat timing-nya supaya tidak memberatkan masyarakat," ujar dia di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (8/6).

(Baca: PLN Isyaratkan Tarif Listrik Naik Lagi Bulan Juni)

Sudirman mengaku, rencana tersebut telah diajukan kepada Presiden Jokowi. Kini, dia tinggal menanti pelaksanaan rapat terbatas bersama Presiden dan kementerian terkait untuk memutuskan waktu pencabutan subsidi listrik golongan tarif 900 VA. Sedangkan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengklaim telah melakukan pendataan konsumen 900 VA yang tergolong keluarga mampu. Adapun, keluarga golongan miskin dan rentan miskin masih bisa menikmati subsidi listrik.

Meski begitu, dalam Rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2016, pemerintah masih mencantumkan alokasi dana subsidi listrik sebesar Rp 57,2 triliun. Jumlahnya meningkat Rp 18,8 triliun dibandingkan alokasi dalam APBN 2016.

(Baca: Subsidi Listrik 18 Juta Pelanggan akan Dicabut)

Di tempat yang sama, Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengaku belum mengetahui rencana penundaan pencabutan subsidi listrik konsumen daya 900 VA yang bukan termasuk golongan miskin dan rentan miskin ini. Yang jelas, PLN telah melakukan tugasnya untuk mendata pelanggan daya 900 VA yang akan dicabut subsidinya.

"Sudah lengkap. Per 1 Juni lalu kami sudah lengkap (data pelanggan yang akan dicabut subsidinya). Jumlahnya 18 juta kepala keluarga," ujar Sofyan.

Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...