PLN Isyaratkan Tarif Listrik Naik Lagi Bulan Juni

Miftah Ardhian
31 Mei 2016, 08:00
PLN
Arief Kamaludin|KATADATA

Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengisyaratkan menaikkan kembali tarif dasar listrik (TDL) mulai awal Juni nanti. Kenaikan tarif ini berlaku pada 12 golongan pelanggan yang tidak mendapatkan subsidi tarif listrik dari pemerintah. Alasannya, nilai tukar rupiah cenderung melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam sebulan terakhir ini.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, secara umum ada tiga indikator yang menentukan tarif listrik. Yaitu harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude oil Price (ICP), angka inflasi dan nilai tukar rupiah. Dari ketiga indikator tersebut, nilai rupiah menjadi faktor dominan dalam menentukan tarif listrik.

“Kurs yang berpengaruh. (Karena) Independent Power Producer (pembangkit listrik swasta) kami bayarnya pakai dolar,” ujar Sofyan di kantor pusat PLN, Jakarta, Senin (30/5).

Jika melihat pergerakan rupiah dalam sebulan terakhir, memang menunjukkan tren pelemahan. Pada perdagangan di pasar spot, Senin ini, rupiah ditutup di posisi 13.640 per dolar AS. Padahal, pada awal Mei lalu, rupiah masih bertengger di level 13.160 per dolar AS. Artinya, dalam sebulan ini, rupiah sudah melemah 3,65 persen.

(Baca: Tarif Dasar Listrik Naik Bulan Depan)

Meski kemungkinan menaikkan tarif listrik mulai awal Juni nanti, Sofyan menjamin besarannya tidak akan terlalu tinggi. Alasannya, pengaruh harga minyak terhadap penentuan tarif listrik tidak terlalu signifikan lantaran konsumsi pembangkit listrik yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) semakin sedikit.

Jika jadi merealisasikan rencana tersebut, berarti PLN menaikkan tarid listrik dalam dua bulan terakhir ini secara berturut-turut. Sebelumnya, pada awal Mei lalu, PLN menaikkan tarif listrik sebesar Rp 1 sampai Rp 2 per kilowatt hour (kWh). Kala itu, alasannya adalah harga minyak Indonesia mengalami kenaikan.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...