Peringkat Utang Lima Negara Raksasa Produsen Minyak Turun

Yura Syahrul
22 Februari 2016, 10:53
Kilang Minyak
KATADATA

KATADATA - Anjloknya harga minyak mentah hingga di bawah level US$ 30 per barel telah memukul negara-negara produsen minyak utama dunia. Pendapatan negara anjlok tajam dan surplus anggaran telah berubah cepat menjadi defisit. Kini, para investor dan lembaga pemeringkatan mulai mengkhawatirkan kemampuan sejumlah negara tersebut dalam menanggung dan membayar utangnya.

Akhir pekan lalu, Standard & Poor’s (S&P) memangkas peringkat utang lima negara raksasa produsen minyak dunia. Yaitu, Arab Saudi, Oman, Bahrain, Brasil dan Kazakhstan. Tak cuma, lembaga pemeringkat internasional itu juga menurunkan prospek kredit negara produsen minyak lainnya yaitu Kolombia ke level negatif. Artinya, peringkat utang negara itu berpotensi diturunkan dalam waktu dekat.

Sebagai negara produsen minyak terbesar di dunia, peringkat kredit Arab Saudi dipangkas dua noktah (notch) dari A+ menjadi A-. Pasalnya, 75 persen pendapatan negara kerajaan itu bersumber dari penjualan minyak . Alhasil, rendahnya harga minyak menciptakan lubang besar di anggaran negara tersebut.

(Baca: BI Perkirakan Harga Minyak Indonesia Merosot ke US$ 37 per Barel)

"Dalam pandangan kami, penurunan harga minyak akan berdampak besar dan berkelanjutan terhadap anggaran dan ekonomi Arab Saudi karena ketergantungan yang tinggi pada minyak," kata S&P dalam siaran persnya. Sepanjang 2015, defisit anggaran Arab Saudi mencapai US$ 100 miliar dan telah melakukan pemotongan pengeluaran sebesar 14 persen.

Tahun ini, pemerintah Arab Saudi berharap defisit anggaran sekitar 13 persen dari produk domestik bruto (PDB). S&P menghitung anggaran negara di Timur Tengah berpatokan pada harga minyak sekitar US$ 45 per barel. Padahal, harga minyak saat ini berkisar di level US$ 30 per barel.

Halaman:
Reporter: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...