Dorong Industri, Menteri Darmin Fokus pada Dua Bidang Usaha

Yura Syahrul
16 Februari 2016, 14:30
darmin
Arief Kamaludin|KATADATA

KATADATA - Di tengah perlambatan ekonomi dunia dan terus menurunnya harga komoditas, pemerintah berupaya mendorong kembali industrialisasi. Agar lebih efektif, pemerintah memilah-pilah sektor industri yang dikembangkan berdasarkan jangka waktu dampaknya bagi perekonomian.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, tidak ada yang bisa menggantikan industri sebagai motor penggerak perekonomian. Pasalnya, industri mampu menyerap tenaga kerja banyak, mulai dari industri yang bersifat padat karya, sampai yang sangat padat teknologi dan pengetahuan. Selain itu, industri menciptakan produktivitas yang relatif tinggi dan melahirkan keterkaitan dengan berbagai sektor lain.

Advertisement

Indonesia sebenarnya pernah berhasil menciptakan industri yang menjadi motor penggerak perekonomian pada tahun 1970-an dan 1980-an. Industri berkembang sehingga melahirkan barang-barang substitusi impor dan berorientasi ekspor. Namun, belum lagi kuat, industri di dalam negeri kemudian terpukul oleh krisis ekonomi tahun 1997-1998.

Pada pertengahan tahun 2000-an, Indonesia terlena menikmati tingginya harga komoditas yang menjadi motor utama ekonomi. Ketika harga komoditas mulai turun, pemerintah baru mengembangkan hilirisasi sumber daya alam (SDA). Kebijakan itu sudah terlambat karena menghadapi tantangan penurunan harga komoditas, ditambah dengan perlambatan ekonomi dunia. “Pertanyaannya, mampukah kita melahirkan kembali industri,” kata Darmin saat membuka Rapat Kerja (Raker) Kementerian Perindustrian di Jakarta, Selasa (16/2).

(Baca: Paket Kebijakan X, Asing Bebas Masuk 35 Jenis Usaha)

Menurut dia, negara ini akan kesulitan kalau tidak berhasil melahirkan sektor industri yang mampu menyerap banyak tenaga kerja dan berorientasi ekspor. Karena, bakal memperbesar ekspor dan defisit neraca perdagangan, yang berdampak terhadap perekonomian di dalam negeri.

Untuk itu, pemerintah fokus mengembangkan industri yang mampu menyerap banyak tenaga kerja dan meningkatkan ekspor. “Karena ekonomi kita tumbuhnya melambat. Dibanding negara lain kita bagus, tapi tidak cukup bagus menopang ekonomi. Perlu menciptakan lapangan kerja dan devisa ekspor,” ujar Darmin.

Menurut dia, semua industri perlu dikembangkan, namun ada yang dampaknya secara jangka pendek, menengah, dan panjang. Untuk dampak jangka pendek dari sisi penyerapan tenaga kerja dan memacu ekspor, pemerintah fokus mengembangkan industri pariwisata dan perikanan.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement