Jokowi Sebut Peran "Middle Man" di Balik Lonjakan Harga Pangan

Yura Syahrul
28 Januari 2016, 19:22
jokowi
Katadata | Arief Kamaludin

KATADATA - Pemerintah mulai menyikapi kondisi meroketnya harga pangan belakangan ini. Dua menteri mendapat perintah dari Presiden Joko Widodo untuk menjaga kewajaran harga pangan, sehingga tidak merugikan pihak manapun. Pasalnya, Presiden menengarai adanya peran ‘middle man’ di balik meroketnya harga pangan tersebut.

Yang mendapat keuntungan sangat besar dari lonjakan harga pangan saat ini adalah ‘middle man’ alias pihak yang berada di antara produsen dan konsumen. Para pihak yang menangguk untung gede itu bukanlah para pemain kecil, melainkan para pemain atau pelaku usaha besar. Mereka ini menguasai dan mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar dibandingkan akumulasi keuntungan para petani.

“Jangan memberikan keuntungan yang terlalu besar bagi middle man,” kata Jokowi, seperti dikutip Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dalam situs Sekretariat Kabinet, Kamis (28/11).

Karena itulah, dalam rapat kabinet terbatas yang membahas harga pangan di kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu petang (27/1), Jokowi  menugaskan Menteri Perdagangan Thomas Lembong dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman untuk mengambil langkah-langkah dan membuat strategi atau rancangan besar dalam mengatasi lonjakan harga pangan. “Untuk benar-benar menjaga harga, yang wajar, yang bisa menguntungkan petani, tetapi juga tidak merugikan para produsen,” kata Pramono.

Sementara itu, Thomas Lembong menjelaskan, Presiden menghimbau agar menjaga keseimbangan antara produsen, konsumen, dan pedagang. “Jadi jangan sampai satu pihak yang diuntungkan secara berlebihan atau tidak proporsional. Ini tentunya bukan hal yang mudah tapi akan kita terus upayakan,” katanya.

(Baca: Harga Pangan Naik, Darmin Tengahi Perselisihan Dua Menteri)

Jokowi juga menyoroti harga pangan di Indonesia yang lebih mahal dibandingkan negara-negara lain, seperti Filipina, Cina, Kamboja, India, Thailand, maupun Vietnam. Padahal, 81 persen penduduk Indonesia adalah konsumen beras sehingga kenaikan harga pangan akan memukul mayoritas rakyat. Selama periode 2011-2015, kenaikan harga pangan hampir mencapai 70 persen.

Halaman:
Reporter: Redaksi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...