Tak Dapat Diskon, Pertamina - China Sonangol Batal Kerjasama

Yura Syahrul
22 Oktober 2015, 12:40
No image
Kantor pusat PT Pertamina, Jakarta.

KATADATA - Hampir genap setahun, PT Pertamina (Persero) meneken kesepakatan kerjasama impor minyak dari Angola. Ternyata, kesepakatan impor minyak dari negara Afrika melalui China Sonangol tersebut, hingga kini tidak pernah terwujud dan direalisasikan oleh Pertamina.

Padahal, pada 31 Oktober 2014, Pertamina telah meneken nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU)  dengan Sonangol EP, perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Angola, di Istana Kepresidenan, Jakarta. Penandatanganan itu disaksikan oleh Presiden Joko Widodo, yang kala itu baru 10 hari dilantik menjadi presiden, didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dan Wakil Presiden Angola Manuel Domingos Vicente.

Kesepakatan perusahaan minyak dari dua negara yang turut difasilitasi oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan bos Sonangol, Sam Pa, ini memuat tiga poin kerjasama. Yaitu: impor minyak dari Angola dengan diskon harga 15 persen, pembangunan kilang minyak di Indonesia, dan kerjasama eksplorasi minyak.

(Baca: Ada Surya Paloh di Balik Impor Minyak Angola)

Kerjasama ini digadang-gadang akan menguntungkan Indonesia karena bisa mengamankan kebutuhan impor minyak dengan harga murah. Namun, menurut Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, kesepakatan kerjasama tersebut hingga kini tidak terealisasi. "Belum ada kelanjutannya," katanya kepada Katadata, beberapa hari lalu.

Ia menjelaskan, janji pembelian minyak dengan harga diskon dari Sonangol tidak ada. Padahal, pembelian diskon itu merupakan salah satu syarat untuk membentuk perusahaan patungan antara Pertamina dengan China Sonangol. "Karena tidak ada special treatment, (akhirnya) kembali ke business to business biasa," kata Dwi.

(Baca: Sudirman: Sedang Ada Perang Opini Soal Sonangol)

Sekadar informasi, Sonangol EP menunjuk perusahaan afiliasinya, China Sonangol, untuk menjalankan kerjasama tersebut. Adapun China Sonangol mendirikan perusahaan patungan dengan perusahaan migas China, Sinopec, yang menguasai 50 persen saham partisipasi pada 18 blok migas di Angola.

Halaman:
Reporter: Manal Musytaqo, Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...