BUMN Transportasi Laut Bersiap Konversi ke Bahan Bakar Gas

Yura Syahrul
3 September 2015, 14:54
Katadata
KATADATA

KATADATA ? Dua perusahaan berstatus badan usaha milik negara (BUMN), yaitu PT Perusahaan Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) dan PT ASDP Indonesia Ferry, mulai mengalihkan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) menjadi bahan bakar gas (BBG). Kebutuhan gas tersebut akan dipasok oleh perusahaan BUMN lain, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).

Menurut Menteri Negara BUMN Rini Soemarno, tujuan pengalihan bahan bakar tersebut agar lebih efisien dan ramah lingkungan sehingga bisa menghemat ongkos tranportasi laut. "Ini bisa memberikan benefit agar dapat meningkatkan kinerja BUMN yang lebih bersaing," katanya saat penandatanganan nota kesepakatan (MoU) antara Pelni dan ASDP dengan PGN di Gedung BUMN, Jakarta, Kamis (3/9). Harapannya, sudah ada armada kapal milik Pelni dan ASDP yang menggunakan bahan bakar gas.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso menjelaskan, kapal milik Pelni, ASDP dan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut  (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan selama ini mengkonsumsi sekitar 50 juta kiloliter BBM saban bulan. Adapun pemakaian gas alam dapat menghemat konsumsi bahan bakar sekitar 30-40 persen. Manfaat lainnya adalah mengurangi ketergantungan impor minyak dari luar negeri.

Sementara itu, pelayaran internasional sudah mengadopsi ketentuan International Maritime Organization (IMO) yang mewajibkan penggunaan bahan bakar kapal beremisi rendah. "Saya rasa ini juga untuk perencanaan masa depan, agar kapal Indonesia tidak ditolak saat berlabuh di negara yang mengadopsi peraturan tersebut," kata Hendi.

ASDP memang memiliki rencana konversi BBM ke BBG untuk seluruh armada kapalnya. "Kami selalu mendukung program pemerintah dalam konversi dari BBM ke BBG untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan," kata Danang S. Baskoro, Direktur Utama ASDP.

Dengan pemanfaatan bahan bakar gas, manajemen Pelni juga mendukung peningkatan daya saing untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. "Langkah ini untuk meningkatkan kinerja perusahaan, khususnya dalam aspek efisiensi bahan bakar," kata Elfien Goentoro, Direktur Utama Pelni.

Sekadar informasi, Pelni selama ini membutuhkan sekitar 33,4 juta liter BBM per bulan untuk  operasional kapal laut miliknya. Sedangkan ASDP menghabiskan BBM sebanyak 3,5 juta liter saban bulan, dan kapal milik Direktorat Jenderal Hubla sebanyak 14,4 juta liter per bulan.

Reporter:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...