Astra dan Djarum Dikabarkan Ikut Suntik Go-Jek Sekitar Rp 3 Triliun

Pingit Aria
7 Februari 2018, 07:00
Gojek
Arief Kamaludin|Katadata
Pendiri dan CEO Go-Jek Indonesia, Nadiem Makarim.

Seakan tak ingin ketinggalan dengan investor asing, pemodal Indonesia akhirnya ikut menyuntikkan dana jumbo ke Go-Jek Indonesia. PT Astra International Tbk dan Grup Djarum dikabarkan menyetorkan modal sekitar Rp 3 triliun untuk perusahaan aplikasi transportasi berstatus unicorn tersebut (valuasi di atas US$ 1 miliar).

Informasi yang diperoleh Katadata.co.id, dua konglomerasi bisnis asal Indonesia itu tergabung dalam konsorsium beranggotakan puluhan investor yang menyuntikkan dana senilai US$ 1,5 miliar (sekitar Rp 20 triliun) kepada Go-Jek. “Mayoritas investor asing, yang merupakan financial investor,” kata sumber itu.

Astra, perusahaan multisektor yang lini bisnis utamanya otomotif, disebut menyetorkan dana sekitar US$ 150-170 juta atau setara Rp 2,1 triliun (kurs Rp 13.300 per dolar AS). Adapun, Grup Djarum yang bergerak di berbagai sektor bisnis termasuk bisnis digital, dikabarkan menyuntikkan dana US$ 100-120 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun.

Jika ditotal, suntikan dana dua pemodal lokal itu ke Go-Jek sekitar Rp 3 triliun hingga Rp 3,5 triliun.

Kabarnya, kesepakatan injeksi modal oleh konsorsium puluhan investor untuk Go-Jek itu sudah tercapai dan diteken belum lama ini. Namun, Public Relations Manager Go-Jek, Rini Widuri, enggan mengomentari kabar tersebut. “Kami tidak dapat mengomentari rumor yang berkembang di publik,” katanya kepada Katadata, Selasa (6/2).

(Baca juga: "Jalan Belakang" Temasek Mencengkeram Ekonomi Digital Indonesia)

Yang jelas, menurut dia, Go-Jek, melalui teknologi, selalu fokus pada pemberdayaan micro-entrepreneur dan UMKM untuk mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan Indonesia. 

Sedangkan manajemen Global Digital Prima (GDP) Venture, perusahaan modal ventura Grup Djarum untuk mendanai perusahaan-perusahaan rintisan (startup), tidak mengkonfirmasi adanya suntikan dana ke Go-Jek. “Ini semua masih dalam proses, belum ada konfirmasi dari semua perusahaan yang lain juga,” kata Aeran Ismail, Head of Corporate Affairs GDP.

Sementara itu, Head of Investor Relations Astra International Tira Ardianti menolak mengkonfirmasi kabar tersebut. “Saya tidak mengomentari spekulasi di market,” katanya.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Yura Syahrul
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...