Hari Ini, Pemerintah akan Rilis Paket Ekonomi Terbaru soal Investasi

Michael Reily
16 November 2018, 09:18
Investasi.jpg
KATADATA/

Pemerintah akan segera merilis Paket Kebijakan Ekonomi XVII. Paket terbaru tersebut memuat revisi daftar negatif investasi (DNI) dan perluasan insentif fiskal sebagai salah satu solusi untuk memperbaiki defisit neraca transaksi pembayaran.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan Indonesia harus memanfaatkan kondisi saat ini  agar investasi asing bisa masuk. "Perlu disusun kebijakan untuk mendorong potensi masuknya dana dari luar," katanya di Jakarta, Kamis (15/11) malam. Jika tak ada aral melintang, rencananya pemerintah akan mengumumkan paket terbaru itu pada Jumat ini (16/11).

Advertisement

Menurut Darmin, revisi daftar negatif investasi harus berpasangan dengan insentif perpajakan. Tujuannya agar pemodal asing tertarik untuk masuk ke Indonesia. Karena itulah, revisi DNI dan insentif pajak akan masuk dalam Paket Kebijakan Ekonomi XVII.

Darmin menambahkan, neraca pembayaran Indonesia bermasalah pada kuartal I hingga kuartal III 2018. Jadi, selain perbaikan pada neraca perdagangan, pemerintah juga perlu membuat kebijakan untuk memperbaiki transaksi modal dan finansial.

Mengacu pada data Bank Indonesia (BI), surplus neraca modal dan finansial menurun drastis. Sebagai perbandingan, suplus pada kuartal III tahun ini sebesar US$ 4,16 miliar, turun lebih dari separuh realisasi periode sama pada 2017 dan 2016 yaitu masing-masing sebesar US$ 10,31 miliar dan US$ 10,06 miliar.

Penyebab utamanya, arus keluar investasi asing besar-besaran dari pasar saham dan obligasi. Selain itu, investasi asing langsung yang melemah.

Realisasi investasi asing langsung – yang dibidik tumbuh lewat revisi DNI, insentif pajak, dan kebijakan investasi lainnya – tercatat hanya sebesar US$ 5,89 miliar pada kuartal III, meningkat dibandingkan dua kuartal sebelumnya. Namun, lebih rendah dibandingkan realisasi periode sama 2017 dan 2016 yang masing-masing sebesar US$ 8,45 miliar dan US$ 6,13 miliar.

Darmin pun menargetkan defisit transaksi berjalan berada di kisaran 3% pada kuartal IV tahun ini. "Transaksi berjalan sedikit membesar, tetapi dampak transaksi modal dan finansial mengecil sangat banyak, kita harus fokus cari solusi itu," ujarnya.

Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement