Digandeng Nokia, Saham Sat Nusapersada Cetak Rekor Harga Tertinggi

Image title
8 September 2017, 09:12
Bursa saham
ANTARA FOTO/M. Agung Rajasa
Beberapa siswa berfoto dengan latar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (24/2).

Saham PT Sat Nusapersada Tbk tengah diburu oleh para investor. Dalam dua hari terakhir, harga saham perusahaan perakitan alat-alat elektronik ini naik 58% hingga mencetak rekor harga tertinggi. Pemicunya adalah dimulainya secara resmi produksi telepon seluler Nokia oleh Sat Nusapersada di Indonesia.

Pada pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (7/9), harga saham emiten berkode PTSN ini langsung melejit 34,5% menjadi Rp 199 per saham dan tak bisa naik lagi karena terkena aturan batas atas (auto rejection). Ini merupakan rekor harga saham tertingginya setidaknya dalam lima tahun terakhir.

Pergerakan harga saham perusahaan ini melanjutkan tren kenaikan pada hari sebelumnya, yang meningkat 17,5%. Jika dihitung dari harga penutupan pada 5 September lalu sebesar Rp 126 per saham, harga saham Sat Nusapersada sudah naik 58%. Adapun, jika dihitung sejak awal tahun ini, harga sahamnya telah meningkat 232%.

Geliat harga saham PTSN pada pertengahan pekan ini terkait erat dengan surat keterbukaan informasi manajemen perusahaan kepada otoritas bursa, Rabu (6/9). Direktur Utama Sat Nusapersada Abidin menyatakan, produksi ponsel pintar Nokia oleh perusahaannya dimulai pada 4 September lalu.

Hal ini terkait dengan pemenuhan persyaratan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang ditetapkan pemerintah. Bagi vendor ponsel 4G harus memenuhi TKDN minimal 30% agar diperbolehkan menjual perangkatnya di Indonesia.

HMD Global, selaku pemegang lisensi ponsel pintar Nokia, telah menggandeng Sat Nusapersada untuk merakit produknya di Indonesia. Proses perakitan dilakukan pada pabriknya di Batam. Rencananya, produk baru itu akan diluncurkan pertengahan September ini.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...