Fitch: Jangka Pendek, Bank Tertekan Kredit Macet dan Bunga The Fed

Image title
23 Maret 2017, 15:43
No image

Fitch Ratings memprediksi mengkilapnya kinerja perbankan di Indonesia dalam jangka menengah dan panjang. Kinerja tersebut ditopang oleh prospek ekonomi negara ini yang membaik sehingga turut mendukung aktivitas bisnis. Meski begitu, dalam jangka pendek, lembaga pemeringkat internasional tersebut melihat bank di Indonesia akan terus tertekan.

Fitch memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar antara 5,3 sampai 5,6 persen pada 2017 dan 2018. Pertumbuhan ini didorong oleh regulasi peraturan yang dijalankan pemerintah sejak September 2015.

Advertisement

“Agenda reformasi ekonomi kian meluas, perekonomian tumbuh cukup baik, tetapi masih banyak tantangan dalam berbisnis,” kata Direktur Fitch Ratings untuk kawasan Asia-Pasifik, Thomas Rookmaaker, di Jakarta, Kamis (23/3). Dua masalah utama yang akan membelit perbankan dalam beberapa kuartal ke depan adalah kenaikan kredit bermasalah dan menyusutnya tingkat keuntungan.

(Baca: Bank BUMN Hapus Buku Kredit Macet Rp 24,8 Triliun, Melejit 41 Persen)

Fitch Ratings mencatat sejumlah risiko jangka pendek yang dihadapi perbankan di dalam negeri. Dari sisi eksternal, kemungkinan kenaikan suku bunga dana bank sentral Amerika Serikat (AS), yaitu Fed Fund rate, hingga menjadi 2 persen tahun ini diperkirakan akan mengganggu stabilitas rupiah.

Pelemahan rupiah tersebut akan mempersulit para debitur untuk membayar utangnya dalam mata uang asing (valuta asing/valas).  Sebagai catatan, utang valas di Indonesia saat ini mencapai 15 persen dari total kredit perbankan.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement