Konsumen Prediksi Tekanan Kenaikan Harga Hingga Juli 2017

Yura Syahrul
7 Februari 2017, 11:24
Pasar pangan
Arief Kamaludin (Katadata)

Para konsumen memperkirakan tekanan kenaikan harga bakal meningkat, baik dalam 3 bulan maupun 6 bulan mendatang. Penyebabnya adalah perkiraan kenaikan tarif tenaga listrik dan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Perkiraan tersebut berdasarkan hasil Survei Konsumen Januari 2017 yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI). Survei bulanan ini dilakukan terhadap sekitar 4.600 rumah tangga di 18 kota besar seluruh Indonesia.

Advertisement

"Tekanan kenaikan harga diperkirakan meningkat pada April 2017," tulis survei yang dipublikasikan di situs BI tersebut, Senin (6/2) kemarin. Hal ini terindikasi dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) 3 bulan mendatang sebesar 171,8 atau melonjak 9 poin dari bulan sebelumnya (Desember 2016). Alasan konsumen adalah perkiraan kenaikan tarif listrik dan harga BBM.

Secara regional, peningkatan IEH 3 bulan mendatang terjadi di 14 kota, dengan kenaikan tertinggi di Pangkal Pinang dan Banjarmasin. (Baca: Daya Beli Masyarakat Tahun Ini Diramal Tak Terpukul Inflasi Tinggi)

Sementara itu, tekanan kenaikan harga pada 6 bulan mendatang (Juli 2017) juga diperkirakan meningkat dari bulan sebelumnya. IEH 6 bulan mendatang naik dari 171,6 menjadi 176. Konsumen memperkirakan tingginya permintaan sepanjang libur Hari Raya idul Fitri dan kenaikan harga BBM akan menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa.

Sebelumnya, BI dan beberapa ekonom memperkirakan inflasi tahun ini bakal melampaui inflasi tahun lalu yang sebesar 3,02 persen. Gubernur BI Agus Martowardojo menjelaskan, tekanan inflasi terutama bersumber dari kenaikan harga-harga yang diatur pemerintah (administered prices) yaitu tarif listrik dan kebijakan BBM satu harga. BI dan pemerintah akan berupaya menjaga inflasi di kisaran target 4-5 persen tahun ini.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement