Presiden Dorong Teknologi Finansial buat Transaksi Keuangan

Miftah Ardhian
30 Agustus 2016, 16:21
Transaksi digital
Arief Kamaludin|KATADATA

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong masyarakat, khususnya kaum muda, menciptakan teknologi digital terutama di bidang keuangan (financial technology/Fintech). Teknologi ini nantinya akan digunakan untuk meningkatkan akses keuangan, baik perbankan maupun lembaga keuangan lainnya. Alhasil, target inklusi atau penetrasi layanan jasa keuangan sebesar 75 persen dari seluruh masyarakat Indonesia tahun 2019 dapat tercapai.

"Saya sangat optimistis peningkatan inklusi keuangan adalah salah satu hal yang penting sebagai alat memangkas kesenjangan pendapatan di negara kita atau di belahan dunia. Saya berharap konferensi ini dapat melahirkan terobosan dalam penggunaan teknolgi digital dan inklusi keuangan," ujarnya saat membuka acara "Indonesia Fintech Festival & Conference" di Indonesia Convention and Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Selasa (30/8).

Presiden pun memandang, pengembangan fintech ini sangat penting. Alasannya, adanya aplikasi-aplikasi atau piranti lunak terkait penjualan produk akan semakin mendekatkan pihak produsen dengan konsumen. Sebab, selama ini mata rantai yang panjang menyebabkan terjadinya ketimpangan: harga murah di sisi produsen dan tinggi di konsumen. 

(Baca: Bank Dunia: Manfaat Teknologi Digital di Indonesia Masih Timpang)

"Saya berikan contoh, misalnya tadi ada (aplikasi) Tani Hap. Petani punya barang, menjadi anggota dari Tani Hap dan mau menjual ke konsumen. Konsumennya bisa saja restoran, bisa hotel. Yang biasanya harus lewat empat, lima sampai enam mata rantai, ini bisa langsung sehingga harga di petani naik tiga hingga empat kali lipat karena (aplikasi) ini memutus mata-mata rantai itu," ujar Jokowi.

Di tempat yang sama, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan, pemerintah menaruh perhatian khusus untuk memutus mata rantai distribusi barang dengan menggunakan teknologi. Sebab, pemerintah bakal lebih mudah memutus mata rantai tersebut. Kalau hal itu tidak dilakukan, "Konsumen dirugikan, inflasi naik, dan petani tetap miskin," ujarnya.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...