Belanja Dipotong, Pemerintah Yakin Pertumbuhan Ekonomi Bisa Naik

Desy Setyowati
4 Agustus 2016, 11:08
Gedung pertumbuhan
Arief Kamaludin|KATADATA

Pemerintah masih optimistis target pertumbuhan ekonomi tahun ini tidak akan terganggu oleh rencana pemotongan belanja dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016. Sebaliknya, langkah itu membuat APBN lebih kredibel sehingga mendorong perekonomian.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara menyatakan, pemotongan anggaran belanja pemerintah itu bertujuan untuk memperbaiki kredibilitas anggaran tersebut. Dengan kredibilitas APBN yang lebih baik maka dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dan pelaku usaha.

Advertisement

Kondisi tersebut akan mendorong masyarakat untuk lebih optimistis dan meningkatkan konsumsi belanjanya. Begitu pula dengan pelaku usaha, yang lebih percaya diri untuk investasi dan mengembangkan bisnisnya.

“Anggaran yang lebih realistis akan mendorong keyakinan pelaku usaha. Gilirannya investasi swasta diharapkan naik. Inilah yang akan mendorong pertumbuhan (ekonomi) ke atas,” kata Suahasil kepada Katadata, Kamis (4/8).

(Baca: Pasca Triwulan I Tax Amnesty, Sri Mulyani Kaji Opsi Amankan APBN)

Ia juga yakin, pemotongan anggaran belanja pemerintah tidak akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan sebesar 5,2 persen tahun ini. Sebab, belanja pemerintah hanya berkontribusi sekitar 15 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Mayoritas PDB, yaitu sebesar 85 persen, justru diciptakan oleh belanja konsumsi rumah tangga dan investasi swasta.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.

Artikel Terkait

Advertisement