Pasca Brexit, 30 Bank Sentral di Dunia Siap Jaga Pasar Keuangan

Yura Syahrul
27 Juni 2016, 15:23
Bank Indonesia
Arief Kamaludin|KATADATA
Bank Indonesia

Bank sentral di seluruh dunia segera merespons hasil referendum di Inggris yang memenangkan opsi keluarnya negara tersebut dari Uni Eropa. Sebanyak 30 gubernur bank sentral di dunia menyatakan komitmennya untuk menjaga kelancaran dan kestabilan pasar keuangan pasca hasil referendum tersebut.

Komitmen itu mengemuka dalam pertemuan ekonomi global (Global Economic Meeting) yang merupakan salah satu rangkaian pertemuan tahunan Bank for International Settlement (BIS) di Basel, Swiss, Minggu (26/6). Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo.

Dalam pernyataannya dari Basel, Agus menjelaskan, pertemuan BIS membahas mengenai dampak hasil referendum Inggris terhadap perekonomian. Selain itu, disampaikan pula dukungan terhadap langkah-langkah antisipatif yang telah disiapkan oleh bank sentral Inggris.

Para gubernur bank sentral juga menyatakan komitmen untuk selalu memonitor perkembangan kelancaran dan stabilitas pasar keuangan. “Selain itu, mempererat kerjasama antar-bank sentral untuk memastikan kelancaran dan stabilitas pasar keuangan tetap terjaga,” kata Agus dalam siaran pers BI, Senin (27/6).

(Baca: Tinggalkan Uni Eropa, Inggris Tetap Kerjasama dengan Indonesia)

Sedangkan BI terus mencermati potensi risiko yang mungkin muncul dari hasil referendum Inggris itu terhadap perekonomian Indonesia.

Termasuk mempersiapkan langkah-langkah antisipatif yang diperlukan. Selain itu, BI mempererat kerjasama dengan pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), maupun dengan otoritas bank sentral negara lain untuk menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.

Seperti diketahui, hasil penghitungan suara referendum Inggris yang berakhir Jumat siang pekan lalu menunjukkan 52 persen masyarakat di negara itu menginginkan keluar dari Uni Eropa alias Britain Exit (Brexit). Keputusan itu sempat mengguncang pasar saham dan pasar keuangan dunia pada akhir pekan lalu.

(Baca: Pemerintah – BI Waspadai Efek Lanjutan Brexit)

Menyikapi hasil referendum itu, BI sebelumnya menyatakan, perekonomian Indonesia saat ini memiliki ketahanan ekonomi yang baik. Stabilitas makroekonomi tetap terjaga yang tercermin dari inflasi yang rendah, defisit transaksi berjalan yang terkendali, dan nilai tukar yang relatif stabil.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...