Dua Sebab Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I Meleset
Pertumbuhan ekonomi kuartal I-2016 ternyata meleset di bawah prediksi Bank Indonesia (BI) dan sejumlah pengamat ekonomi. Ada dua faktor utama penyebabnya, yaitu dampak musim El-Nino terhadap sektor pertanian dan kehutanan serta perlambatan penyaluran kredit.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi selama tiga bulan pertama tahun ini hanya 4,92 persen. Ini lebih baik dari kuartal I-2015 yang sebesar 4,73 persen, namun turun 0,23 persen kalau dibandingkan dengan kuartal IV-2015 yang sebesar 5,04 persen. Padahal, sebelumnya BI dan beberapa ekonom optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal I ini berkisar 5-5,2 persen.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Suhariyanto menyatakan, musim El-Nino telah mempengaruhi sektor pertanian sehingga masa panen bergeser dari bulan Maret ke April. Alhasil, laju pertumbuhan sektor pertanian pada kuartal I-2016 hanya sebesar 1,89 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu. Padahal, biasanya sektor ini mampu tumbuh di atas empat persen. Lambannya pertumbuhan sektor ini berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi karena kontribusinya mencapai 13,56 persen.
(Baca: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2016 Meleset di Bawah Target)
Musim El-Nino juga menyebabkan rendahnya pertumbuhan sektor kehutanan pada kuartal I-2016. “Faktor-faktor ini yang tidak diperhitungkan pasar dalam membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal I yang rata-rata diprediksi tumbuh 5-5,1 persen,” kata pria yang akrab disapa Ketjuk ini di kantor BPS, Jakarta, Rabu (4/5).
Di tempat terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution juga menunjuk pergeseran masa panen menyebabkan pertumbuhan sektor pertanian tidak setinggi waktu-waktu sebelumnya. Pergerseran masa panen ke bulan April itu malah akan menopang pertumbuhan ekonomi kuartal II nanti.