Rupiah Tertekan, Ekonom Perkirakan BI Rate Belum Bisa Turun

Yura Syahrul
12 Januari 2016, 15:35
Bank Indonesia
Arief Kamaludin|KATADATA
Bank Indonesia

KATADATA - Sepertinya sulit mengharapkan adanya sebuah keputusan berbeda dari hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada Rabu besok (13/1). Dalam rapat selama dua hari hingga Kamis nanti, para ekonom memperkirakan bank sentral masih akan mempertahankan suku bunga acuan BI rate sebesar 7,5 persen. Artinya, genap satu tahun suku bunga acuan BI bertahan di level tersebut.

Dari sisi kondisi makroekonomi, sebenarnya ada peluang BI menurunkan suku bunga. Pasalnya, inflasi tahun 2015 sebesar 3,35 persen merupakan yang terendah dalam lima tahun terakhir. Persoalannya, para ekonom melihat tekanan rupiah saat ini masih tinggi akibat beragam faktor negatif dari luar negeri.

Ekonom Universitas Indonesia Lana Soelistianingsih mengatakan, beberapa sentimen negatif di pasar keuangan global menyebabkan mayoritas mata uang dunia melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Tak terkecuali mata uang rupiah. Mulai dari permasalahan geopolitik berupa pertikaian antara Arab Saudi dan Iran, jatuhnya harga minyak dan rilis ekonomi Cina yang di bawah ekspektasi sehingga mengindikasikan semakin dalamnya perlambatan ekonomi di negara itu.

(Baca: Bursa Saham Global Anjlok, Indonesia Masih Paling Baik)

Karena itulah, Lana memperkirakan BI masih akan menahan BI rate tetap 7,5 persen. “Perhatian masih pada rupiah yang sekarang terganggu, karena harga minyak yang terus menurun dan dollar AS terus menguat. Belum lagi yuan masih melemah,” kata dia kepada Katadata, Selasa (12/1).

Ekonom Bank Pembangunan Singapura (Development Bank of Singapore/DSB) Gundy Cahyadi juga melihat potensi tertekannya rupiah akibat faktor eksternal menjadi alasan BI untuk mempertahankan suku bunga. Kekhawatiran terhadap prospek pertumbuhan ekonomi negara-negara yang pasarnya tengah berkembang (emerging market) meningkat, menyusul perlambatan ekonomi Cina.

Meski begitu, Gundy menilai ruang bagi BI untuk menurunkan BI rate sebenarnya lebih terbuka sekarang ketimbang beberapa bulan lalu. Sebab, inflasi inti pada 2015 sudah di bawah empat persen. Inflasi inti tahun lalu merupakan yang terendah selama pancawarsa.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...