Deflasi Terus Berlanjut, Suku Bunga Diperkirakan Masih Sulit Turun

Yura Syahrul
2 November 2015, 15:17
Pertamina
Arief Kamaludin|KATADATA
Penurunan harga BBM, tarif listrik, dan elpiji berhasil mengendalikan harga bahan makanan.

KATADATA - Tren deflasi masih terus berlanjut. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, selama bulan Oktober lalu terjadi deflasi sebesar 0,08 persen. Meski angka deflasi tersebut membesar dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 0,05 persen, Bank Indonesia (BI) diramal belum akan mau menurunkan suku bunga acuan BI rate pada akhir tahun ini.

Deflasi bulan Oktober 2015 karena adanya penurunan harga pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 1,06 persen. Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga adalah cabai merah, daging ayam ras, cabai rawit, telur ayam ras, tarif listrik, bahan bakar rumah tangga dan bensin. Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga yaitu kelompok makanan jadi, seperti beras, bawang merah, mie, rokok kretek dan filter, hingga kontrakan rumah, dan mobil.

Advertisement

Kepala BPS Suryamin mengatakan, penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), tarif dasar listrik, dan elpiji berhasil mengendalikan harga bahan makanan dan kebutuhan pokok. "Jadi ada pengaruh harga bahan pangan akibat turunnya harga BBM, elpiji dan TDL," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (2/11).

Sekadar informasi, pemerintah memang meluncurkan paket kebijakan ekonomi Jilid III pada awal Oktober lalu, yang memuat penurunan harga sejumlah produk BBM dan energi. Harga BBM jenis Solar turun Rp 200 per liter menjadi Rp 6.700 per liter.

Sedangkan harga elpiji 12 kilogram (kg) turun dari Rp 141.000 per tabung menjadi Rp 134.000 per tabung, yang sebenarnya telah berlaku sejak September lalu. Selain itu, tarif listrik turun 30 persen bagi pelanggan yang melakukan pemakaian listrik pada pukul 23.00 sampai 08.00. Adapun tarif listrik untuk pelanggan industri golongan I diturunkan sebesar Rp 12-Rp 13 per kWh mengikuti penurunan harga minyak bumi.

(Baca: Harga Solar dan Gas Industri Turun, Tarif Listrik Diberi Diskon)

Jika dihitung berdasarkan tahun kalender, tingkat inflasi Januari–Oktober 2015 sebesar 2,16 persen atau lebih rendah dari periode sama tahun lalu yang sebesar 4,19 persen. Sedangkan inflasi secara tahunan per Oktober 2015 (year on year) sebesar 6,25 persen. Meski begitu, pada Oktober 2015 masih terjadi inflasi komponen inti sebesar 0,23 persen. Laju inflasi inti sebenarnya sudah mereda dibandingkan dua bulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 0,52 persen dan 0,44 persen. Alhasil, tingkat inflasi inti tahun kalender (Januari–Oktober 2015) mencapai 3,55 persen dan secara tahunan sebesar 5,02 persen.

Halaman:
Reporter: Yura Syahrul, Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement