Dana Asing Masuk, Pemerintah " BI Menilai Stabilitas Makro Ekonomi Membaik

Yura Syahrul
23 Oktober 2015, 10:57
Bambang Brodjonegoro
Arief Kamaludin|KATADATA
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro

KATADATA - Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) menilai, stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan saat ini membaik. Perbaikan tersebut ditandai dengan masuknya aliran dana asing (capital inflow) ke pasar keuangan dan pasar modal sehingga mendorong penguatan rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

“Hampir semua bidang, meskipun ada tekanan di rupiah beberapa hari belakangan ini, ada perbaikan cukup signifikan,” kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro seusai rapat FKSSK di Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Kamis malam (22/10). Demi memanfaatkan kondisi tersebut, FKSSK yang beranggotakan pemerintah, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berkoordinasi dalam menjalankan kebijakan untuk menjaga kepercayaan pasar.

Advertisement

Pada perdagangan di pasar spot hari Jumat ini, nilai tukar rupiah mencapai Rp 13.420 per dolar Amerika Serikat (AS) atau menguat satu persen dari hari sebelumnya. Sejak awal bulan ini, rupiah sudah menguat 8,6 persen. Sedangkan di pasar saham, IHSG bertengger di level 4.639 dengan kenaikan 1,2 persen dari hari sebelumnya atau naik 9 persen sejak awal bulan ini.

Demi menjaga kepercayaan di pasar keuangan dan pasar modal, menurut Bambang, FKSSK  menjalankan tiga kebijakan. Pertama, pembatasan rasio utang terhadap modal (debt to equity ratio/DER) 4:1. Ketentuan yang mulai berlaku awal 2016 ini bertujuan menekan utang luar negeri. “Ini terkait dengan kebijakan lindung nilai (hedging) oleh BI untuk mengendalikan utang luar negeri,” katanya.

Kedua, pemberian insentif pajak bunga deposito untuk dana hasil ekspor (DHE), Bahkan, bisa bebas pajak jika pemilik dana valuta asing (valas) atau eksportir mau menyimpan dananya di perbankan dalam negeri lebih dari enam bulan.

(Baca: Dana Deposito Milik Eksportir Akan Bebas Pajak)

Sekadar informasi, insentif pajak bunga ini masuk dalam paket kebijakan ekonomi jilid II yang dirilis akhir September lalu. Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung pernah menyatakan, saat ini nilai DHE yang disimpan di bank nasional mencapai US$ 30 miliar. Namun, hanya 12 persen yang dikonversi ke dalam rupiah. Itu pun disimpan dalam jangka waktu singkat. Dengan adanya insentif pajak bunga deposito tersebut diharapkan turut menopang penguatan rupiah.

(Baca: Ada Insentif, BI Prediksi DHE Bertambah US$ 1 Miliar Tiap Bulan)

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement