Pemerintah Revisi Lagi, Defisit Pajak Membengkak Jadi Rp 150 Triliun

Yura Syahrul
21 Oktober 2015, 17:34
Hindari Pajak Indonesia, Lari ke Negara Tax Haven.jpg
Arief Kamaludin|KATADATA

KATADATA - Pemerintah memperkirakan kekurangan penerimaan pajak dari target peneriman (shortfall) pajak tahun ini akan semakin besar. Kondisi perekonomian yang melambat pada tahun ini merupakan penyebab utama membengkaknya shortfall pajak.

Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Sigit Priadi Pramudito mengatakan, shortfall pajak tahun ini diperkirakan membengkak menjadi sekitar Rp 150 triliun. Artinya, shortfall pajak mencapai 11,6 persen dari target penerimaan pajak tahun 2015 yang sebesar Rp 1.294,3 triliun. Nilainya lebih besar dibandingkan perhitungan Ditjen Pajak pada awal Juli lalu yang sebesar Rp 120 triliun. Sementara itu, pada awal pekan ini, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, shortfall pajak hingga akhir tahun ini bisa mencapai Rp 130 triliun hingga Rp 140 triliun.

Advertisement

(Baca: Defisit Penerimaan Pajak Bisa Membengkak Hingga Rp 140 Triliun)

Menurut Sigit, bertambah besarnya shortfall pajak karena pengaruh perlambatan pertumbuhan ekonomi tahun ini dan pelemahan mata uang rupiah. “Ekonomi sekarang terus turun dan dolar (Amerika Serikat) juga tidak terang,” katanya di Jakarta, Rabu (21/10).

Salah satu cara memperkecil shortfall pajak tahun ini adalah memberlakukan kebijakan pengampunan pajak alias tax amnesty. Yaitu pengurangan tarif pajak sebesar 3 persen tahun ini, kemudian pada semester I dan II tahun depan masing-masing sebesar 4 persen dan 6 persen. “Saya dukung kalau tahun ini bisa (diberlakukan) karena akan menutup shortfall pajak,” kata Sigit. Ia pun optimistis kebijakan itu bisa menarik dana orang Indonesia yang selama ini disimpan di luar negeri, khususnya Singapura. Nilainya mencapai Rp 3.000 triliun.

Halaman:
Reporter: Arnold Sirait, Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement