Saham Bank Jago 4,2% Berpindah Tangan, Harganya Jauh di Bawah Pasar

Redaksi
Oleh Redaksi
14 Desember 2020, 21:05
Presiden Direktur PT Bank Jago Tbk, Kharim Siregar, saat peresmian kantor Bank Jago cabang Mega Kuningan, Jakarta.
Bank Jago
Presiden Direktur PT Bank Jago Tbk, Kharim Siregar, saat peresmian kantor Bank Jago cabang Mega Kuningan, Jakarta.

Transaksi besar saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) kembali terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Di pasar negosiasi pada Senin ini (14/12), sekitar 4,2% saham bank digital ini berpindah tangan dengan harga transaksi yang jauh di bawah harga pasar saat ini. Transaksi tersebut kembali memicu berbagai spekulasi di antara para investor.

Berdasarkan data perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 451,76 juta saham atau setara dengan 4,2% dari total saham Bank Jago ditransaksikan di pasar negosiasi alias nonreguler. Total nilai transaksinya sekitar Rp 530 miliar.

Advertisement

Artinya, transaksi tutup sendiri di pasar negosiasi tersebut dilakukan pada harga Rp 1.170 per saham. Adapun, broker jual maupun beli saham emiten berkode ARTO ini sama yaitu Trimegah Securities.

(Baca juga: Saham Bank Jago di Bursa Dijual Rp 2,3 Triliun, Siapa Pembelinya?)

Jika dilihat, harga transaksi tersebut tiga kali lipat di bawah harga pasar saat ini. Pada penutupan perdagangan di BEI, Senin ini (14/12), harga saham bank umum kelompok usaha (BUKU) II ini sebesar Rp 3.700 per saham atau melonjak 11,78% dari penutupan perdagangan saham akhir pekan lalu.

Kalau membandingkan dengan harga transaksi Rp 1.170, saham Bank Jago pernah berada di kisaran harga tersebut sebelum bulan Juli lalu. Saat itu dalam kurun waktu tiga bulan pasca ARTO merampungkan penerbitan saham baru (rights issue) pada Maret 2020. Harga saham baru tersebut hanya Rp 139 per saham, meski sebelum hajatan tersbeut harga saham Bank Jago sempat melambung hingga di atas Rp 2.000 per saham.

Mengacu kepada rendahnya harga transaksi di pasar negosiasi hari ini, berkembang kabar di bursa bahwa transaksi 4,2% saham Bank Jago tersebut menggunakan kesepakatan harga beberapa bulan sebelumnya. "Transaksi ini mungkin di antara pemegang saham di bawah 5%," katanya.

Peresmian Kantor Bank Jago
Peresmian Kantor Bank Jago (Bank Jago)

Dua pekan lalu, transaksi saham Bank Jago juga sempat menyedot perhatian para pelaku pasar. Pada 3 Desember lalu, ada transaksi jumbo saham ARTO di pasar nonreguler. Jumlahnya sebanyak 1,2 miliar saham atau sekitar 11% dari total saham ARTO. Adapun, nilai transaksinya sebesar Rp 2,3 triliun atau sekitar Rp 1.900 per saham.

Sedangkan broker pembeli terbesar saham bank ini adalah Trimegah Securities, dan broker penjual terbesar adalah PT Erdikha Elit Sekuritas. Hingga kini, belum jelas pemegang saham yang menjual kepemilikan sahamnya, dan investor yang membeli 11% saham bank tersebut.

(Baca juga: Bank Jago Buka Peluang Kolaborasi dengan Go-Jek)

Saat itu, manajemen Bank Jago enggan mengomentari transaksi saham bernilai jumbo tersebut. Alasannya, transaksi jual-beli saham merupakan ranah pemegang saham.

"Kami tidak dalam posisi mengomentari aktivitas pemegang saham di market. Kami juga tidak memberikan komentar atas segala rumors yang beredar di kalangan pelaku pasar," kata Direktur Kepatuhan Bank Jago Tjit Siat Fun kepada Katadata.co.id.

Dalam surat keterbukaan informasinya kepada BEI, 10 Desember lalu, manajemen Bank Jago juga mengaku tidak mengetahui informasi mengenai aktivitas para pemegang sahamnya.

Pemegang saham Bank Jago

Pengendali dan pemegang saham Bank Jago memang berubah drastis sejak rampungnya penerbitan saham baru untuk penambahan modal bank tersebut pada Maret lalu. Bankir senior Jerry Ng melalui PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia memegang saham Bank Jago sebesar 37,65%. Selain itu, pendiri Northstar Pacific Patrick Walujo melalui Wealth Track Technology Limited memegang sebesar 13,35%.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Yura Syahrul
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement