Upaya Kita Gandeng Investor Sangat Intensif

Image title
Oleh Tim Redaksi
10 Februari 2020, 09:14
Arifin Tasrif
Ilustrator: Joshua Siringo ringo | Katadata
Menteri ESDM Arifin Tasrif

Medio Januari lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pulang dari lawatan di Uni Emirat Arab (UEA) dengan mengantongi kesepakatan bernilai jumbo. Nilainya mencapai US$ 22,89 miliar atau sekitar Rp 314,9 triliun, yang meliputi 11 perjanjian. Mayoritas perjanjian itu pada sektor energi, migas, dan petrokimia, yaitu kilang minyak hingga pembangkit listrik.

Kesepakatan tersebut sejalan dengan kebijakan Arifin Tasrif. Sejak menjabat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Oktober 2019, mantan Duta Besar Indonesia untuk Jepang ini memang menjadikan investasi sebagai salah satu fokus kebijakannya.

Selain seirama dengan salah satu visi pemerintahan Presiden Jokowi, peningkatan investasi dibutuhkan untuk membiayai berbagai proyek dan mendongkrak produksi, yang ujung-ujungnya menekan impor. Apalagi, menurut Arifin, Indonesia tengah mengalami defisit energi.  

“Kita memang memperkirakan ke depan mengalami shortage energy. Sektor migas kita produksinya menurun,” kata Arifin dalam wawancara khusus dengan Katadata.co.id, di sela-sela acara Katadata Indonesia Data & Economic Conference 2020, Jakarta, Kamis lalu (30/1).

Dalam wawancara tersebut, pria berusia 66 tahun ini juga memaparkan kebijakannya di sektor minyak dan petrokimia, serta kelistrikan. Berikut petikan wawancaranya.

Bagaimana upaya meningkatkan investasi di sektor energi, yang menjadi salah satu fokus kebijakan Anda selaku Menteri ESDM?

Kita memang memperkirakan ke depan mengalami shortage energy. Sektor migas kita produksinya menurun. Sedangkan kebutuhan energi listrik untuk industri bertambah. Nah kita ingin mendorong pertumbuhan ekonomi, salah satu caranya adalah lebih banyak mengundang investor untuk masuk berinvestasi.

Sedangkan yang paling primer bagi pembangunan ekonomi adalah infrastruktur energi, bagaimana kita bisa menjaga energi untuk industri dan masyarakat. Untuk industri, kita harus menyempurnakan sistem infrastruktur dan sistem transmisinya. Sehingga dimana ada potensi-potensi untuk pengembangan industri, itu mendapat dukungan kebutuhan energinya. Untuk bisa potensi resources bahan-bahan untuk energi.

Jadi butuh investasi untuk pengembangan energi-energi tersebut?

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...