Kisah Sukses Ajik Krisna, Pengusaha Bali Dulunya Tukang Cuci Mobil
ZIGI – Krisna Oleh-Oleh Khas Bali adalah pusat toko oleh-oleh terbesar di Pulau Bali, yang menyediakan berbagai jajanan khas Bali dan cinderamata. Sang pemilik bisnis ini diketahui hanya lulusan SMP bernama Gusti Ngurah Anom, atau akrab disapa Ajik Krisna sekaligus owner dari Krisna Holding Company.
Bagi para wisatawan yang berkunjung ke Bali, pastinya tidak pernah melewatkan toko Krisna Oleh-Oleh Bali. Tak hanya tersebar di Pulau Dewata, toko oleh-oleh ini membuka cabang di Jakarta dan Surabaya. Dibalik kesuksesan toko Krisna, ada kisah inspiratif dari sosok Ajik Krisna.
Baru-baru ini, Ajik Krisna diundang menjadi bintang tamu dalam video di channel YouTube Boy William. Dalam kesempatan itu, dia menceritakan awal mula membangun bisnisnya. Penasaran seperti apa? Baca artikel ini sampai habis ya!
Kehidupan Pribadi Ajik Krisna
Ajik Krisna lahir dan tumbuh besar di lingkungan pedesaan, di mana sang ayah berprofesi sebagai petani dan ibu sebagai pedagang kue pasar. Ia adalah anak bungsu dari tujuh bersaudara dan hidup dengan keadaan ekonomi yang rendah. Meski bukan berasal dari keluarga kaya raya, Ajik memiliki semangat yang tinggi. Tak ingin menyusahkan kedua orang tuanya, Ajik bekerja sebagai buruh angkat kayu di tempat usaha milik sang kakek.
Kesibukannya dalam bekerja, membuat pendidikan Ajik terganggu. Bahkan dirinya baru lancar membaca saat duduk di bangku kelas 4 SD. Dicap sebagai anak yang nakal, Ajik sering melawan gurunya di sekolah. Tak heran bila Ajik dikenal sebagai siswa yang sering menerima hukuman di sekolah. Meskipun demikian, Ajik beruntung bisa naik kelas dan melanjutkan pendidikan ke SMPN 1 Seririt.
Merantau ke kota Denpasar
Meskipun dikenal sebagai anak yang nakal, Ajik telah berniat untuk melanjutkan pendidikan SMA-nya. Namun, mimpinya itu harus pupus karena kedua orang tua tidak mampu membiayai. Sehingga akhirnya, Ajik putus sekolah.
Dengan keadaan tersebut, Ajik memutuskan merantau ke kota Denpasar untuk mencari pekerjaan. Untuk mendapatkan sesuap nasi, Ajik harus bekerja sebagai tukang kebun dan bersih-bersih hotel. Bahkan Ajik menjadi tukang cuci mobil pribadi pemilik dan para tamu hotel tersebut.
Bekerja di Sebuah Konfeksi
Setelah dua tahun bekerja sebagai tukang cuci mobil di hotel tersebut, Ajik terpaksa berhenti dari pekerjaannya. Fisiknya sudah tidak sebugar dahulu sehingga dia terserang penyakit rheumatic akut akibat terlalu lama bergumul dengan air. Ajik pun memutuskan untuk tinggal di rumah pamannya.
Tak hanya sekedar menumpang, Ajik pun sempat membantu pekerjaan konfeksi meski tanpa menerima upah.
Ajik tak menyangka bertemu dengan seorang gadis pujaan hatinya, di tempat pekerjaannya yang baru. Gadis tersebut bernama Ketut Mastrining, teman masa SMP yang membuat dirinya terlena. Hati Ajik sangat berbunga-bunga saat bertemu dengan gadis tersebut.
Cinta Ditolak Calon Istri Buat Ajik Krisna Bangkit
Suatu ketika, Ajik menyatakan cinta kepada Ketut Mastrining. Namun, cinta Ajik ditolak gadis tersebut, karena teringat Ajik adalah seorang yang nakal dan pemalas. Apalagi hidup Ajik sebagai pemuda yang luntang lantung, tidak memiliki masa depan yang cerah.
Meski menerima kenyataan yang pahit, Ajik justru bangkit untuk menunjukkan bahwa dirinya akan menjadi seorang pemuda yang sukses. Ia pun langsung mendatangi Pak Sidharta, pemilik konfeksi yang memberikan order jahitan pada konfeksi pamannya. Ia memutuskan untuk menjadi karyawan dari perusahaan konfeksi Sidharta. Ajik pun berjuang keras untuk menunjukkan kesungguhannya, dengan banyak belajar bersama Pak Sidharta untuk memperkaya wawasannya.
Ajik pun kembali berusaha menyatakan cinta kepada sang pujaan hati, dengan menunjukkan bahwa dirinya adalah pria yang mau berusaha. Pada akhirnya, hati Mastrining pun luluh dan menerima lamaran Ajik sebagai istrinya. Ajik bersama istrinya tinggal di sebuah kontrakan.
Membuka Konfeksi Sendiri
Telah memiliki ilmu tentang konfeksi, akhirnya Ajik memberanikan diri untuk membuka bisnis konfeksi yang diberi nama Cok Konfeksi pada tahun 1992. Ia hanya memiliki modal seadanya, pada gaji yang ia peroleh selama bekerja di konfeksi Sidharta.
Bisnis yang ditekuninya sukses di pasaran. Lambat laun usaha konfeksinya semakin berkembang dan mulai menerima berbagai orderan dari pabrik garment, kantor, serta hotel-hotel. Memiliki uang yang cukup, Ajik memutuskan untuk pindah ke tempat yang lebih besar. Hingga Ajik memikirkan peluang bisnis lainnya, yang berpotensi laris manis.
Lahirnya Krisna Oleh-Oleh Khas Bali
Berkat hasil kerja keras dan didukung dengan sikap dasar kreativitas dan inovasinya, Ajik mendirikan Krisna Oleh-Oleh Khas Bali pada 16 Mei 2007. Lokasi pertama pusat oleh-oleh ini di Jalan Nusa Indah No. 7, Denpasar, Bali.
Pada awalnya, Ajik hanya menjual kaos sebagai cenderamata khas Bali, yang melibatkan para designer terkemuka. Seiring berjalannya waktu, Ajik terus mengembangkan produknya karena mengikuti permintaan pasar. Dalam waktu yang singkat, toko Krisna menjadi sangat populer hingga akhirnya Ajik membuka beberapa gerai di tempat lain. Hingga kini, toko Krisna Oleh-Oleh Khas Bali menjadi pusat oleh-oleh khas Bali terbesar di Pulau Dewata.
Masuk dalam Daftar Crazy Rich Bali
Kesuksesan Ajik sebagai pengusaha terkemuka, membuat dirinya masuk dalam jajaran Crazy Rich Bali. Diketahui bahwa Ajik tinggal di hunian yang super mewah. Ia memiliki 14 mobil supercar dengan harga yang fantastis. Salah satu mobil mewah Ajik adalah Lamborghini Aventador Roadster, yang dibeli dengan harga Rp14,5 miliar.
Memiliki Berbagai Bisnis Layanan Wisata
Usaha yang dimiliki Ajik semakin berkembang. Hingga pada akhirnya Ajik memiliki berbagai layanan wisata hiburan. Beberapa layanan wisata hiburan milik Ajik, diantaranya Krisna Bali Wisata, Krisna Waterpark, Krisna Adventures, Krisna Beachstreet, Krisna Eco Village, Krisna Muda, Krisna Wisata Kuliner, Krisna Osea Park, Krisna Funtasticland.
Pemilik Restoran Bebek Tepi Sawah Singaraja
Tak hanya berkecimpung dalam bisnis wisata hiburan, Ajik pun mengembangkan sayapnya dalam berbisnis kuliner. Ia mempunyai beberapa resto makanan yang tersebar di Pulau Bali, salah satunya Bebek Tepi Sawah Singaraja. Selain itu, Ajik memiliki usaha kuliner lainnya seperti Krisna Gallery and Resto, dan Krisna Resto and Spa. Memiliki ilmu konfeksi, Ajik juga membuka sebuah butik bernama Krisna Moda.
Toko Krisna Tutup Selama Pandemi Covid-19
Di saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Ajik terpaksa menutup beberapa gerai outlet berbagai layanan wisata. Meskipun outlet oleh-olehnya tutup, Ajik menyediakan layanan secara online. Bagi wisatawan yang rindu oleh-oleh, bisa membeli melalui situs resmi Krisna Bali.
Itulah kisah inspiratif dari pemilik pusat toko Krisna Oleh-Oleh Khas Bali, Gusti Ngurah Anom, atau akrab disapa Ajik Krisna. Kini, dia masuk dalam jajaran orang paling kaya di Bali atau Crazy Rich Bali.