Travis Scott Digugat oleh Keluarga Korban yang Tewas di Konser
ZIGI – Penyanyi Travis Scott kini tengah menghadapi masalah hukum yang cukup berat buntut dari konser maut yang diadakannya beberapa waktu lalu. Tercatat, delapan orang dinyatakan meninggal dunia dan ratusan lainnya terluka dalam festival Astroworld di Texas, Amerika Serikat.
Tidak sendirian, Travis Scott dan rapper lainnya, Drake diduga telah menghasut penonton dan abai terhadap keselamatan penggemar yang membuat beberapa orang kehilangan nyawanya. Bagaimana langkah hukum yang akan dihadapi Travis? Simak berita selengkapnya dalam artikel ini.
Kronologi Konser Travis Scott Berujung Tragedi
Kejadian nahas yang menewaskan delapan orang tersebut dimulai sekitar pukul 21:15 waktu setempat pada hari Jumat, 5 November 2021. Ketika itu, kepanikan pecah saat kerumunan 50 ribu penonton mendesak ke depan panggung Astroworld selama pertunjukan utama Travis Scott.
Melansir dari BBC, saksi mata Lucas Naccarati mengatakan bahwa dalam waktu tiga menit setelah Scott naik ke atas panggung, rapper tersebut sebenarnya sudah sadar orang-orang akan sekarat. Sebab, penonton yang berjubel semakin tak terkendali sehingga membuat mereka sulit bergerak.
"Kamu tidak bisa bergerak, kamu tidak bisa menggaruk wajahmu sendiri, begitu kencangnya," terang Lucas Naccarati dikutip dari BBC, Selasa, 9 November 2021.
Sementara itu, Kepala Polisi Houston Troy Finner mengatakan bahwa dia telah bertemu dengan Scott dan pihak keamanan sebelum acara untuk menyampaikan aspek keselamatan penonton. Lebih lanjut, polisi di kota Texas juga langsung menerjunkan anggotanya untuk menyelidiki laporan terpisah bahwa ada seseorang di antara penonton menyuntik orang dengan narkoba.
Imbasnya, beberapa penonton konser harus dihidupkan kembali dengan obat anti overdosis obat, termasuk seorang petugas keamanan yang menurut polisi tampak memiliki bekas suntikan di lehernya. Namun terkait hal ini, kepolisian setempat menolak mengomentari lebih panjang penyelidikan tersebut.
Gugatan Keluarga Korban
Pada hari Senin, pengacara Tony Buzbee yang berdiri di pihak korban mengumumkan bahwa telah terjadi "kelalaian besar" dalam konser yang menyebabkan tragedi itu. Buzbee mengatakan, pihaknya menggugat Travis Scott, promotor dan manajemen acara, termasuk tempat dan perusahaan hiburan Live Nation, karena gagal menerapkan langkah-langkah keamanan serta tanggap darurat yang tepat.
Buzbee juga sedang berupaya mencari perintah penahanan sementara kepada Scott dan semua entitas yang terlibat agar bisa mengumpulkan bukti seperti teks dan komunikasi lain mengenai acara tersebut. Di antara korban yang diwakili oleh Buzbee adalah keluarga Axel Acosta (21 tahun) dari negara bagian Washington yang tewas dalam penyerbuan.
"Ketika (Axel) pingsan, penonton konser yang mencoba melarikan diri dari sesak napas menginjak-injak tubuhnya seperti sepotong sampah," kata Buzbee pada konferensi pers bersama keluarga Acosta.
Selain Axel, ada pula gugatan dari pihak Kristian Paredes (23 tahun) yang menilai Scott dan Drake telah menimbulkan kerusuhan dan kekerasan. Ia mengklaim tempat dan perusahaan hiburan Live Nation gagal memberikan keamanan dan layanan medis yang memadai. Gugatan ganti rugi tersebut senilai $1 juta atau sekitar Rp14,2 miliar.
"Banyak yang memohon kepada penjaga keamanan yang disewa oleh Live Nation Entertainment untuk meminta bantuan, tetapi diabaikan," ujar Buzbee menambahkan.
Siap Tanggung Biaya Pemakaman Korban
Ternyata, kejadian ini bukan kali pertama dialami Travis Scott hingga ia harus menghadapi tindakan hukum atas sebuah konser. Sebelumnya pada tahun 2018, dia mengaku bersalah atas tuduhan gangguan publik setelah dia dituduh mendorong orang-orang yang merapat ke atas panggung di sebuah konser di negara bagian Arkansas, AS.
Menurut sebuah surat kabar lokal, dia juga membayar hampir $7.000 (Rp96,6 juta) kepada dua orang yang mengatakan mereka terluka pada acara tersebut. Kini dilansir dari CNN Entertainment, dalam pernyataan pertamanya setelah konser pada hari Jumat kemarin, Travis Scott menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan komunitas di Houston guna menyembuhkan dan mendukung keluarga korban yang membutuhkan.
Tak hanya itu saja, kekasih Kylie Jenner itu juga siap menanggung semua biaya pemakaman untuk delapan korban yang meninggal di Astroworld Festival. Artis kelahiran Houston ini juga akan bermitra dengan BetterHelp untuk memberikan layanan kesehatan mental gratis kepada semua orang yang terkena dampak tragedi tersebut.
"Travis tetap dalam percakapan aktif dengan kota Houston, penegak hukum dan responden pertama lokal untuk terhubung dengan hormat dan tepat dengan individu dan keluarga mereka yang terlibat. Ini adalah langkah pertama dari banyak langkah yang direncanakan Travis sebagai bagian dari sumpah pribadinya untuk membantu mereka yang terkena dampak selama proses berduka dan pemulihan mereka," demikian bunyi pernyataan pers dari pihak Travis dikutip dari CNN Entertainment.
Secara terpisah, penyelenggara festival Astroworld akan mengembalikan uang tiket secara penuh kepada semua pemegang tiket, baik mereka yang hadir pada hari Jumat dan mereka yang memegang tiket untuk acara yang dibatalkan pada hari Sabtu. Kemudian melalui media sosialnya, Scott mengungkapkan rasa penyesalannya.
"Saya benar-benar hancur dengan apa yang terjadi tadi malam. Doa saya untuk keluarga dan semua yang terkena dampak dari apa yang terjadi di Festival Astroworld," ungkap Travis Scott.