SYA, Rapper Malaysia Tuai Kritik Usai Rilis Lagu PrettyGirlBop

ZIGI – SYA Rapper Malaysia mendapat banyak kritikan setelah dituduh tidak mencerminkan sikap sebagai perempuan Muslim. Ia dianggap contoh buruk karena memakai pakaian terbuka dan memasukkan lirik yang menyinggung dalam lagu PrettyGirlBop.
Rapper satu ini mengaku ingin memberikan rasa percaya diri kepada perempuan lain lewat lagu-lagu yang dirinya ciptakan. Bagaimana pandangan SYA sang rapper Malaysia tentang strereotipe perempuan Muslim? Simak berita lengkapnya di sini.
Baca Juga: Kronologi Rapper Young Dolph Tewas Ditembak di Toko Roti
SYA Rapper Malaysia Runtuhkan Stereotipe Perempuan Muslim

SYA adalah rapper pertama Malaysia yang tergabung dalam agensi Def Jam label yang juga menaungi Jay-Z, Rihanna hingga Justin Beiber. Dalam salah satu kesempatan wawancara, ia menyatakan pendapatnya tentang misogini (kebencian terhadap wanita) dan juga toleransi di negaranya yang mayoritas menganut agama Islam.
"Aku hanya ingin wanita merasa lebih nyaman dengan kulit mereka sendiri," kata SYA kepada AFP, melansir dari Bangkokpost pada Senin, 29 November 2021.
Pelantun PrettyGirlBop ini menegaskan ia tidak ingin berpura-pura menjadi orang lain agar sesuai dengan standar masyarakat. Pesan inilah yang ia sampaikan lewat lagu debutnya tersebut yang dirilis pada 11 Desember 2020 lalu.
Mengajak Yung Raja, rapper Singapura, lirik PrettyGirlBop bercerita tentang seseorang yang tidak peduli dengan apapun pendapat orang lain tentang dirinya. Bagi pemilik nama asli Nur Batrisya Mohammad Nazri, seni dan juga agama harus tetap dipisahkan.
"Apa hubungan antara agama denganku sebagai artis serta hasil karyaku?" tanyanya.
SYA adalah salah satu generasi muda yang direkrut oleh Def Jam. Label raksasa ini rajin mengajak artis dari Asia Tenggara seperti Singapura, Indonesia, Thailand, hingga Filipina untuk turut bergabung.
SYA Tuai Kritikan

Dengan pakaian terbuka, SYA mengakui ia mendapat banyak komentar menganggu tentang fashionnya yang dianggap tidak sesuai. Menurut rapper SYA serangan tersebut bermunculan di situs online. Banyak yang merasa kelakukannya bukan cerminan dari generasi perempuan Muslim.
Lebih lanjut, SYA menambahkan bahwa dirinya dituduh terlibat dalam prostitusi bahkan keyakinannya juga dipertanyakan.
“Berapa tarifnya semalam? Kenapa ia banyak menunjukkan kulitnya?,” tulis warganet yang diterima rapper berusia 25 tahun ini.
Rapper Malaysia pemilik akun instagram @itssyaofficial menyatakan ia sedang menghadapi pola pikir patriarki dan juga guyonan sensual karena tidak sesuai dengan harapan umum tentang perempuan Muslim.
Ia mencontohkan Rapper pria bernama Nsmewee yang pindah ke Taiwan setelah video yang dirinya buat dituduh mengkritik dan menghina Islam. Namun SYA menganggap artis pria punya kebebasan lebih besar untuk berbicara apa pun dalam rap yang mereka tulis.
Jalan SYA Rapper Malaysia Menjadi Seorang Artis

SYA lebih banyak menghabiskan masa kecilnya di luar negeri. Ia masuk ke dunia musik saat dirinya mengunggah hasill karyanya secara online. SYA menarik perhatian rapper bernama SonaOne. Koneksi dengan Def Ham telah membantu baik karier maupun finansialnya.
"Pertama dan utama, aku menggambarkan dirinya sebagai seorang penulis. Menulis adalah alasan kenapa aku melakukan segalanya. Aku tidak pernah berharap menjadi seorang artis," kata SYA.
Ia mengaku sempat ragu dengan dirinya sendiri. Terutama ketika melihat banyak artis independen yang membuat musik setiap hari dan masih berjuang mendapatkan kontrak dengan agensi. Meski begitu, ia mendapat banyak dukungan terutama dari ibunya.
Dalam akhir wawancara SYA rapper Malaysia hanya berharap banyak perempuan akan merasa lebih percaya diri setelah mendengarkan lagunya. Ia bersikukuh tidak ingin menjadi panutan siapa pun.
Baca Juga: Travis Scott Digugat oleh Keluarga Korban yang Tewas di Konser