Warner dan Sony Music Group Cabut dari Rusia
ZIGI – Dua perusahaan musik raksasa Warner dan Sony Music Group resmi menangguhkan operasional mereka di Rusia. Hal ini sebagai pernyataan sikap mereka terkait konflik Rusia-Ukraina serta mengikuti langkah label besar Universal Music Group yang menutup semua kantornya di Rusia.
Lantas, apa yang menjadi landasan Warner dan Sony Music Group secara kompak berhenti beroperasi di negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin tersebut? Yuk, simak sampai habis artikel ini ya guys.
Baca Juga: 5 Fakta Pasha Lee, Aktor Ukraina Tewas Saat Perang Melawan Rusia
Tangguhkan Berbagai Aspek
Melalui akun Instagram resminya, Warner Music Group menjelaskan aspek apa saja yang diberhentikan untuk beroperasi di Rusia. Selain itu, Warner menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil sebagai komitmen bersama artis dan stakeholder lainnya.
"Warner Music Group menangguhkan operasi di Rusia, termasuk investasi dan pengembangan proyek, kegiatan promosi dan pemasaran, dan pembuatan semua produk fisik," demikian bunyi pernyataan dikutip Zigi.id dari Instagram Warner Music Group, Jumat, 11 Maret 2022.
“Kami akan terus memenuhi kewajiban yang telah disepakati kepada orang-orang, artis, dan penulis lagu kami sebaik mungkin saat situasinya terbuka. Kami tetap berkomitmen untuk mendukung upaya bantuan kemanusiaan di wilayah tersebut,” tambah keterangan tersebut.
Sejalan dengan Warner, Sony Music Group menegaskan akan terus menyerukan perdamaian di Ukraina dan diakhirinya kekerasan. Sony mengklaim telah menangguhkan operasi di Rusia dan akan melanjutkan dukungannya terhadap upaya bantuan kemanusiaan global untuk membantu para korban yang membutuhkan.
Berpihak ke Ukraina
Berdasarkan pengumuman, Warner dan Sony bersepakat untuk mendukung upaya kemanusiaan dan lain sebagainya di wilayah Ukraina. Sony Music Group akan menyumbangkan ke Palang Merah, Bantuan Langsung, Korps Medis Internasional, Save the Children, dan World Central Kitchen.
“Program pencocokan donasi karyawan juga ada, untuk membantu lebih lanjut upaya organisasi global ini yang memberikan bantuan langsung kepada mereka yang membutuhkan,” kata Sony Music Group.
Sebelumnya telah ada beberapa perusahaan dalam industri musik dan hiburan yang memboikot pasar di Rusia. Netflix menarik layanannya dan Live Nation mengatakan mereka tidak akan lagi melakukan bisnis dengan dan di dalam Rusia.
Spotify juga telah menutup kantor di Rusia tetapi berencana untuk mempertahankan layanannya agar tetap beroperasi di Rusia untuk memungkinkan aliran informasi global. Di kalangan artis, terdapat band Green Day, Nick Cave, Louis Tomlinson, Yungblud, dan lainnya yang telah membatalkan konser yang akan datang di Rusia.
Baca Juga: Gigi Hadid Sumbangkan Penghasilan Fashion Week untuk Ukraina