5 Agensi K-pop Kembangkan Teknologi Metaverse, HYBE hingga YG
ZIGI – Teknologi Metaverse sedang banyak dibicarakan setelah perusahaan Facebook resmi berganti nama menjadi Meta. Tidak ketinggalan, dunia k-pop juga mulai merambah teknologi metaverse dengan meluncurkan avatar digital.
Salah satunya telah dilakukan oleh SM Entertainment melalui konsep aespa. Selain itu, empat agensi k-pop lannya juga melakukan investasi besar untuk mengembangkan teknologi masa depan ini. Yuk simak penjelasan lengkapnya!
1. Metaverse Entertainment
Metaverse Entertainment adalah perusahaan di bawah Netmarble yang sempat membuat game mobile BTS World. Agensi satu ini dibuat oleh Bang Joon Hyuk, saudara dari pendiri HYBE Labels, Bang Si Hyuk, pada Agustus 2021. Kabar terakhir menyebutkan, Kakao Entertainment telah mengakuisisi 80.000 saham di perusahaan ini.
Metaverse bekerja sama dengan Kakao Entertainment akan mendebutkan empat member girl group yang didasarkan pada teknologi artifical intelligence, seperti konsep ae milik aespa. Dikutip dari Koreaboo pada Jumat, 29 Oktober 2021, girl group ini akan mengambil konsep metaverse, di saat kehidupan serba virtual dan online. Lebih jauh lagi, Metaverse Entertainment juga akan mengembangkan paltform game dengan avatar yang bisa dikendalikan oleh pemain.
Menurut rumor, girl group ini akan diberi nama MAVE, hal ini diketahui dari lowonan pekerjaan yang disebar oleh agensi sendiri. Metaverse Entertainment akan fokus pada pembuatan karakter dan konsep cerita. Sedangkan Kakao Entertainment akan fokus pada pemasaran grup hingga tingkat global.
2. SM Entertainment
Ketika pertama kali debut pada 17 November 2021, konsep aespa yang menggunakan avatar sempat diragukan dan dikritik oleh banyak orang. Meski begitu, berjalannya waktu aespa bisa lebih diterima netizen.
SM Entertainment menjadikan aespa sebagai proyek pertama dalam konsep SM Culture Universe (SMCU), yang nanti akan membuat seluruh artis SM terhubung dalam universe tersebut. Bisa dibilang, SM adalah agensi pertama yang menggunakan artificial intelligence untuk penampilan artisnya.
Konsep metaverse sangat kental dalam aespa karena Lee Soo man sendiri menyatakan bahwa girl group yang berisi Ningning, Winter, Giselle, dan Karina menunjukan kedekatakan antara dunia nyata dan juga dunia virtual. Avatar aespa beberapa kali muncul di program musik saat girl group ini promosi lagu.
Pada 24 Juni 2021, SM yang diwakili Lee Soo Man juga meneken perjanjian dengan KAIST (Korea Advanced Institute of Science and Technology). Keduanya akan berkolaborasi untuk pembuatan kecerdasan buatan, robot, produksi avatar digital, dan juga teknologi budaya.
3. HYBE Labels
Agensi yang membawahi BTS dan TXT ini juga ikut-ikutan merambah dunia metaverse. HYBE Labels saat ini tengah mendiskusikan rencana BTS NFT (non-fungible token) dengan perusahaan mata uang kripto, Dunamu. NFT adalah mata uang digital yang bisa digunakan untuk membeli berbagai hal, paling banyak karya seni, secara online. Konsepnya nyaris sama dengan kripto sendiri meski NFT tidak bisa ditukarkan.
Meski belum mencapai kesepakatan apa pun, proyek untuk menggarap dunia digital adalah langkah yang luar biasa. Pasalnya beberapa peneliti berprediksi bahwa metaverse akan jadi masa depan k-pop.
4. YG Entertainment
YG Entertinment bekerja sama dengan Universitas Kwangwoon sedang dalam tahap pengembangan metahuman (manusia digital) dan metaverse (dunia virutal). Kesepakatan tersebut dicapai pada 22 Oktober 2021.
Wakil Presiden Direktur dari YG Entertainment, mengakui bahwa akhir-akhir ini ada peningkatan minat kepada metahuman dan juga metaverse. Kedua hasil proyek tersebut diincar oleh banyak industri hiburan beberapa tahun ke depan.
5. Pulse9
Perusahaan artifical intelligence (AI), meluncurkan girl group AI pertama yang berjumlah 11 member. Girl group ini diberi nama Eternity dan resmi debut pada 22 Oktober 2021, dengan akun instagram @etenity_aia. Pulse9 sebenarnya adalah perusahaan yang fokus pada jasa teknologi dan keamanan berbasis AI.
Sebelas member Eternity terdiri dari Minji, Seoa, Sujin, Dain, Yeoreum, Yejin, Jaein, Jiwoo, yejin, Sarang, dan Chorong. Mereka beraktivitas layaknya idol biasa seperti menjadi YouTuber, bintang iklan, membentuk sub-unit, dan lain-lain.
Untuk membuat wajah member terlihat seperti idol sungguhan, Pulse9 menggunakan teknologi deep real AI. Teknologi ini lebih realistis dibanding deep fake biasa. Wajah member tidak diambil dari individu manapun, karena dibuat oleh desainer khusus.
Pembicaraan terkait metaverse menjadi semakin ramai setelah Facebook ganti nama jadi Meta. Di dunia k-pop, metaverse yang berisi avatar hingga robot buatan diperkirakan akan semakin diminati.