7 Keuntungan Indonesia Jadi Tuan Rumah G20 2022, Anak Muda Wajib Tahu!
ZIGI – Kabar gembira datang dari pemerintah Indonesia di awal tahun 2022 ini khususnya bagi kaum milenial. Sebab, negara kita dipercaya menggantikan Italia untuk menjalankan Presidensi G20 selama satu tahun ke depan.
Nah, Sebagian dari kamu mungkin masih asing dengan istilah G20. Apa sih yang dinamakan dengan G20 itu? Mengapa event internasional tersebut begitu disambut baik oleh pemerintah Indonesia?
Tenang, di sini Zigi.id bakal menjelaskan apa yang dimaksud dengan G20 termasuk keuntungan yang bisa diperoleh bagi tuan rumah yang menjalankannya, dalam hal ini Indonesia. So, simak sampai artikel ini sampai habis ya.
Baca juga: Cara Daftar dan Syarat Jadi Anggota Delegasi Y20 Indonesia 2022
Apa yang Dimaksud dengan G20?
Dikutip dari laman Bank Indonesia, G20 adalah forum kerja sama multilateral dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). G20 juga dikenal dengan istilah The Group of Twenty Finance Ministers and Central Bank Governors, atau Kelompok Duapuluh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral.
Gerakan internasional ini dibentuk pada tahun 1999 atas inisiasi anggota G7, dengan merangkul negara-negara maju dan berkembang untuk bersama-sama mengatasi berbagai krisis terutama di bidang ekonomi yang melanda Asia, Rusia, dan Amerika Latin.
Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
Keuntungan Menjadi Tuan Rumah G20
Di bawah ini, Zigi.id telah merangkum sejumlah keuntungan bagi Indonesia yang tahun ini mendapat kepercayaan dunia internasional untuk mejadi tuan rumah G20. Melansir dari Katadata.co.id, keuntungan-keuntungan tersebut dijelaskan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Apa saja keuntungannya?
1. Meningkatkan PDB
Menurut Sri Mulyani keuntungan pertama jadi tuan rumah G20 jelas berimbas pada sektor ekonomi. Dia menyebut, G20 akan memberi tambahan US$ 533 juta atau setara Rp7,6 triliun (kurs Rp 14.280 per US$) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
"Dampak dari Indonesia menjadi tuan rumah dari G20 ini akan meningkatkan konsumsi domestik sebesar US$ 119,2 juta atar Rp 1,7 triliun, dan juga menciptakan tambahan US$ 533 juta ke PDB kita," kata Sri Mulyani dalam acara International Conference Road To Indonesia G20 Presidency 2022, dikutip Zigi.id dari Katadata.co.id, Jumat, 7 Januari 2022.
2. Membuka Lapangan Pekerjaan
Selanjutnya masih di bidang ekonomi, G20 bisa membuka lowongan pekerjaan baru. Pasalnya, perhelatan G20 bisa menyerap sedikitnya 33 ribu tenaga kerja baru untuk mendukung acara akbar tersebut.
3. Memperlihatkan Reformasi Indonesia
Pertemuan G20 juga bisa menjadi ajang bagi Indonesia untuk memamerkan berbagai reformasi yang telah dilakukan. Menurut Sri Mulyani, terdapat dua beleid baru yang akan ditunjukkan di mata dunia yakni Undang-Undang Harmonisasi Peraturan perpajakan (UU HPP), serta RUU hubungan keuangan daerah dan pusat.
"Presidensi G20 ini akan menjadi forum yang menjanjikan untuk menunjukkan pemulihan ekonomi Indonesia selama pandemi, dan di sisi lain secara bersamaan kita juga mampu melanjutkan reformasi struktural," ujar Sri Mulyani.
4. Menarik Dukungan Global untuk Pemulihan Ekonomi
Presidensi G20 juga memungkinkan Indonesia untuk membangun sinergi dan kerja sama internasional demi menarik dukungan global terhadap pemulihan ekonomi domestik. Hal ini disampaiakan oleh Asisten Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi Multilateral Kementerian Koordinator Bidang Perkeonomian Ferry Ardiyanto.
5. Menentukan Posisi Indonesia di Bidang Ekonomi
Berhubung dengan adanya pandemi yang telah membuat sektor ekonomi di berbagai negara terpuruk, G20 bisa menjadi panggung untuk menentukan posisi Indonesia setelah krisis. Salah satu indikator keberhasilan Indonesia mengadapi krisis ekomoni adalah bagaimana menjaga stabilitas sistem keuangan.
6. Ajang Menunjukkan Keberhasilan Indonesia
Keuntungan berikutnya menjadi tuan rumah G20 adalah menjadi arena untuk menunjukkan keberhasilan Indonesia. UU Cipta Kerja dalam hal ini menjadi senjata RI yang akan diperlihatkan ke mata dunia internasional.
7. Internalisasi Kepentingan Pemerintah
Terakhir, Presidensi G20 bisa menjadi ajang internalisasi kepentingan pemerintah terutama terkait pengembangan sumber daya manusia. Dari sekian banyak topik yang akan dibahas dalam pertemuan G20 yakni tentang membangun sistem kesehatan untuk mempersiapkan pandemi-pandemi berikutnya.
Untuk diketahui, estafet presidensi G20 dari Italia ke Indonesia terhitung sejak 31 Oktober 2021. Agenda-agenda G20 akan berlangsung hingga akhir Oktober 2022 yang mana sebagian besar acara akan digelar secara offline di Bali. Youth 20 merupakan salah satu engagement group di bawah G20. Ikuti update Y20 Indonesia di Zigi.id!
Baca juga: Mengenal G20 Indonesia 2022: Pengertian, Tema, Agenda, dan Jadwal
Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.
