Saham Anjlok 20 Persen, CEO Tinder Renate Nyborg Undur Diri
ZIGI – Belum ada satu tahu, CEO wanita pertama Tinder, Renate Nyborg mengumumkan pengunduran diri. Renate diangkat untuk memimpin aplikasi kencan tersebut pada September 2021.
Sebelumnya Renate pernah memimpin bisnis Tinder untuk wilayah Eropa pada 2020 lalu. Alasan dipilihnya Renate untuk memimpin Tinder adalah wanita tersebut dikenal fokus dalam percepatan pertumbuhan bisnis perusahaan. Lantas apa alasan Renate Nyborg mengundurkan diri? Yuk simak ulasannya di bawah ini!
Baca Juga: Donasi Rp300 T, Bill Gates Sebut Akan Keluar dari Daftar Orang Terkaya
Bos Tinder Wanita Pertama Mengundurkan Diri
Kepala Eksekutif Match Group Bernard Kim mengirimkan sebuah surat kepada pemegang saham baru-baru ini perihal pengunduran diri Renate Nyborg.
“Hari ini kami mengumumkan kepergian kepala eksekutif Tinder, Renate Nyborg,” tulis Bernard Kim dilansir dari The Guardian pada Kamis, 4 Agustus 2022.
Kepergian Renate Nyborg sudah dipikirkan secara matang sehingga Bernard Kim mepersiapkan langkah selanjutnya untuk menyelamatkan perusahaan.
“Dan saya telah membuat beberapa perubahan pada tim dan struktur manajemen yang saya yakini akan membantu untuk mewujudkan potensi peningkatan penuh Tinder,” imbuhnya.
Bernard Kim juga mengatakan kepada pemegang saham, pihak Tinder belum dapat mewujudkan pencapaian yang diharapkan untuk paruh kedua 2022. Sementara itu, perusahaan tengah mencari pengganti Renate Nyborg.
Saham Tinder Anjlok Sebesar 20 Persen
Kepergian Renate Nyborg rupanya perusahaan telah mengalami penurunan hingga seperlima pendapatan. Perusahaan induk Tinder, Match Group sebelumnya mengumumkan bahwa perusahaan telah mengalami penurunan sekitar 20 persen pada Selasa, 2 Agustus 2022.
Match Group melaporkan pendapatan pada kuartal kedua tahun 2022 sebesar US$ 795 juta (Rp 11,8 triliun). Angka ini meningkat sekitar 12 persen dari tahun ke tahun namun pendapatan ini rupanya berada di bawah ekspektasi konsensus analisis sekitar US$ 704 juta (Rp 10,5 triliun).
Bernard Kim berharap perusahaan akan meraih kenaikan nilai pasar pada kuartal ketiga tahun 2022. Kepala Eksekutif Match Group ini berharap perusahaan meraih nilai sebesar US$ 790 juta (Rp 11,7 triliun) hingga US$ 800 juta (Rp 11,9 triliun).
Match Group mengaku mendapatkan manfaat dari masifnya Covid-19 sehingga kehidupan manusia kembali normal dan dapat bertemu secara langsung.
Sementara perusahaan itu tengah berencana mengenalkan produk baru untuk Tinder seperti mata uang digital dan kencan berbasis metaverse. Namun, rencana ini masih ditinjau oleh perusahaan dan berusaha memperbaharui kembali.
“Setelah melihat hasil yang beragam dari pengujian Tinder Coins, kami memutuskan untuk mengambil langkah mundur dan memeriksa kembali inisiatif itu,”ujar Bernard Kim.
Bernard Kim sendiri baru saja menjabat sebagai Kepala Eksekutif Match Group. Ia diangkat pada Mei lalu setelah Shar Dubey mengundurkan diri setelah lebih dari dua tahun menjabat. Sementara Renate Nyborg memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisi CEO Tinder setelah saham mengalami penurunan drastis.
Baca Juga: Viral di Twitter, Kisah Korban Tinder Swindler Versi Indonesia