Mata Air di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19

Pertamina mengawali RS Pertamina Jaya sebagai rumah sakit khusus pasien Covid-19. Jumlah aset yang difungsikan untuk penangan virus corona terus berkembang, langkah yang sangat membantu masyarakat.


Beberapa hari setelah pengumuman pasien 01 dan 02 Covid-19 pada 2 Maret 2020, pemerintah daerah berlomba-lomba mengeluarkan kebijakan pengetatan mobilitas masyarakat. Pemerintah pusat juga menyiapkan sejumlah fasilitas guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Orang-orang ketika itu mulai khawatir dan memeriksakan setiap gejala tubuh yang mereka rasakan.

Sepekan setelah pengumuman kasus pertama Covid-19 itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengunjungi Rumah Sakit Pertamina Jaya. Ia meminta agar fasilitas ini dikhususkan untuk pasien terpapar Covid-19.

Seminggu kemudian, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mempromosikan RS Pertamina Jaya sebagai rumah sakit khusus pasien Covid-19. Melalui akun Twitter @basuki_btp, Ahok menyatakan bahwa RS Pertamina Jaya berbenah dengan menyiapkan fasilitas dan infrastruktur, dokter dan perawat terlatih, dan mengedukasi tentang pencegahan penyebaran virus corona.

Cuitan itu banjir komentar dan suka (like) warganet. Langkah ini dinilai bak mata air di gurun pasir, di tengah penuhnya rumah sakit akibat melonjaknya jumlah pasien terpapar virus corona.

Dua bulan setelahnya, Pertamina mengubah PT Pertamedika IHC dan Hotel Patra Comfort Jakarta menjadi rumah sakit darurat dan rumah sakit rujukan untuk pasien Covid-19. Fasilitas itu dilengkapi dengan robot guna mengatasi keterbatasan sumber daya manusia dan frekuensi paparan/kontak dengan pasien.

Perusahaan milik negara itu juga membangun RS Modular Pertamina di Tanjung Duren, Jakarta, khusus pasien Covid-19 pada medio 2021.

Pertamina memberikan bantuan kepada masyarakat mulai dari Alat Perlindungan Diri (APD), masker, sarung tangan, face shield, disinfectan chamber, ventilator, thermo gun, rapid test, wastafel portabel hingga paket makanan dan sembako.

Jumlah aset milik Pertamina yang menjadi rumah sakit rujukan untuk pasien Covid-19 pun terus bertambah menjadi tujuh, di antaranya RS Pusat Pertamina DKI Jakarta, RS Pertamina Jaya Hospital DKI Jakarta, RS Pertamina Cirebon Hospital, Jawa Barat, dan RS Pertamina Balikpapan Hospital, Kalimantan Timur. Ada juga RS Pertamina Pangkalan Brandan, Sumatera Utara, RS Pertamina Sorong Hospital Papua Barat, dan RS Pertamina Cilacap Hospital, Jawa Tengah.

Perusahaan pelat merah ini menggelontorkan total lebih dari Rp 1,5 triliun untuk menangani pagebluk virus corona. Pertamina pun meraih penghargaan atas berbagai kegiatan penanggulangan Covid-19 dalam acara Malam Anugerah Kemanusiaan yang dirangkai dengan Ocean20 (O20) pada momentum Presidensi G20. Acara itu diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama Kementerian BUMN di Nusa Dua Bali, akhir tahun lalu.

TIM PENYUSUN

Pemimpin Redaksi: Yura Syahrul

Penanggung Jawab: Muchamad Nafi

Kepala Proyek: Sorta Tobing

Editor: Yura Syahrul, Muchamad Nafi

Penulis: Ameidyo Daud Nasution, Desy Setyowati, Intan Nirmala Sari, Muchamad Nafi, Rezza Aji Pratama, Sorta Tobing

Ilustrasi: Lambok Hutabarat

Grafik: Reza Pahlevi

Producer: Revita RR

Video Editor: Budi Winawan

Videografer: Trion Julianto, Wahyu DJ

Fotografer/Periset Foto: Muhammad Zaenuddin

Motion Graphic: Andriansah

Librarian: Hasna Salsabila

UI/UX dan Development: Firman Firdaus, Nugroho Raharjo