Kolaborasi Menuju
Transisi Energi Berkelanjutan

Pengembangan Sektor Kelistrikan

Pengembangan sektor kelistrikan bukan hanya untuk menopang pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan, namun juga demi pemenuhan target bauran energi pembangkitan dengan percepatan peningkatan porsi energi baru dan terbarukan (EBT).

Pemanfaatan EBT di sektor kelistrikan menjadi salah satu program utama dalam pemulihan ekonomi berkelanjutan.

Mengejar Elektrifikasi, Menopang Pertumbuhan Ekonomi

Listrik merupakan infrastruktur strategis yang berguna untuk pembangunan nasional. Akses listrik diharapkan dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia secara merata. Penyediaan tenaga listrik di berbagai daerah dapat menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang.

Target 2020: Elektrifikasi Mencapai 100%

Saat ini, elektrifikasi mencapai 99% secara kuantitas namun belum secara kualitas. Padahal, kebutuhan listrik akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan populasi.

Penyediaan tenaga listrik yang merata, andal, dan berkelanjutan merupakan prioritas.

Kapasitas Terpasang EBT Baru 14% di 2018

Bauran EBT yang digunakan untuk pembangkit hingga tahun 2018 baru mencapai 14%. Padahal, potensi EBT di Indonesia sendiri masih sangat besar.

Target Bauran Energi Pembangkit Listrik 2025 dan 2050

Target bauran EBT pada Kebijakan Energi Nasional mencapai 23% pada 2025 dan 31% pada 2050.

EBT berperan sebagai upaya menjaga ketahanan dan kemandirian energi yang berkelanjutan.

Tantangan dan Kendala

Pembangunan sektor kelistrikan yang memenuhi target bauran energi serta sesuai dengan pertumbuhan ekonomi dan elektrifikasi tidaklah mudah. Berbagai masalah dihadapi, contohnya konsumsi listrik yang rendah, jaringan yang belum terbangun ideal, serta kekurangan pasokan di Indonesia Timur. Ditambah lagi dengan keterbatasan pendanaan PLN, serta hambatan regulasi dan persoalan tarif.

Kualitas Jaringan Belum Merata

Salah satu kendala sistem kelistrikan di Indonesia adalah kualitas jaringan yang belum merata. Selain itu, konsumsi listrik nasional 2019 pun belum mencapai target.

Kondisi Pasokan Listrik Belum Merata

Pasokan listrik nasional belum merata dan masih berusat di wilayah barat, khususnya Jawa-Bali.

Beberapa wilayah timur Indonesia memiliki cadangan listrik yang tidak ideal yaitu di bawah 30%.

Investasi Listrik Baru Mencapai Target pada 2019

Investasi kelistrikan di Indonesia sulit mencapai target. Ketidakpastian regulasi, hambatan perizinan, serta skema kepemilikan yang kurang menarik menjadi kendala.

Gross Margin Semakin Dalam

PLN mengalami beban keuangan yang berat selama beberapa tahun terakhir. Beban usaha yang lebih tinggi dari pendapatan menyebabkan nilai subsidi dan kompensasi terus meningkat.

Usulan Rekomendasi

Tantangan dan kendala terkait pemenuhan target di sektor kelistrikan dapat dihadapi dengan perbaikan pada sejumlah hal. Di antaranya adalah mendorong kolaborasi PLN-swasta, memperbaiki iklim investasi kelistrikan serta mempercepat pembangunan pembangkit EBT.

Kontribusi Pembangkit Swasta Masih Perlu Ditambah

Kolaborasi dalam pembangunan pembangkit perlu ditingkatkan. Dengan mengikutsertakan peran swasta, PLN dapat fokus memaksimalkan pembangunan transmisi, distribusi, dan pelayanan.

Insentif Fiskal untuk Menarik Minat Investor

Investasi sektor kelistrikan dapat ditingkatkan dengan insentif yang menarik.

Perbaikan regulasi dan penyesuaian tarif listrik juga berperan besar dalam perbaikan iklim investasi.

Proyeksi Produksi Listrik dari Pembangkit EBT

Pencapaian target bauran EBT memerlukan percepatan pembangunan pembangkit listrik EBT.

Perbaikan regulasi EBT dan skema kepemilikan yang menarik dapat mendorong investasi pembangkit EBT.

Laporan Lengkap dapat diunduh pada tautan ini

Tim Kerja

Editor

Heri Susanto

Head of Katadata Insight Center (KIC)

Stevanny Limuria

Researcher

Jamalianuri, Risanti Delphia S. Simatupang, Alfons Yoshio

Tim Data

Puspa Indah, Ibnu Muhammad

Tim Desain

M Yana, Cicilia Sri Bintang Lestari

Web Developer

Nazmi Haddyat Tamara