Sulitnya Mencapai "Herd Immunity"

Pandemi Covid-19 sudah berlangsung lebih dari satu tahun dan menjangkiti tak kurang dari satu juta orang. Vaksinasi dinilai menjadi jalan terbaik demi mencapai Herd Immunity. Namun, sejumlah kendala membuat program ini menjadi tidak mudah.

ANTARA FOTO/Fauzan/foc.

22 Maret 2021, 16:00 WIB


Setahun telah berlalu sejak pertama kali kasus Covid-19 dilaporkan masuk ke Indonesia. Sampai 19 Maret 2021, tak kurang dari 1,4 juta orang telah terkonfirmasi positif dan angka ini masih terus bertambah.

Berbagai upaya dilakukan baik dari pemerintah dan juga masyarakat demi menahan laju penyebaran virus corona mulai dari kewajiban pemakaian masker hingga pembatasan mobilitas di masyarakat.

Disisi lain, salah satu cara menekan penyebaran Covid-19 ini adalah dengan pencapaian kekebalan bersama di masyarakat atau herd immunity. Hal ini dapat tercapai jika mayoritas masyarakat telah memiliki antibodi atau kekebalan tubuh terhadap virus tersebut.

Herd immunity dapat tercapai baik melalui vaksinasi maupun tanpa adanya vaksinasi. Dengan tanpa vaksinasi, herd immunity tercapai saat 70 persen penduduk Indonesia memiliki kekebalan tubuh dengan terjangkit virus Covid-19 dan dapat sembuh dengan antibodi yang terbentuk secara alami. Namun, dengan vaksinasi, herd immunity diharapkan dapat tercapai dengan menekan angka terkonfirmasi Covid-19 di masyarakat.

Vaksinasi
Petugas menata vaksin COVID-19 Sinovac di lemari pendingin gudang Instalasi Farmasi, Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (27/1/2021). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
Vaksinasi
Petugas memindahkan vaksin COVID-19 produksi Sinovac dari pesawat udara di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat (22/1/2021). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/rwa.

Vaksinasi dipercaya menjadi jalan terbaik ditengah situasi pandemi yang belum mereda hingga saat ini. Berbagai negara berlomba-lomba mengamankan pemesanan vaksin Covid-19 ditengah minimnya pasokan dari produsen vaksin.

Tak ketinggalan dengan Indonesia, pemerintah telah memesan vaksin hingga 329,5 juta dosis vaksin dari rencana total sebanyak 426 juta dosis untuk memvaksinasi 182 juta masyarakat Indonesia. Target 182 juta masyarakat Indonesia ini merupakan 70 persen dari penduduk Indonesia secara keseluruhan, yaitu persentase yang perlu dicapai untuk membentuk herd immunity.

Secara lebih rinci, Indonesia telah memesan sebanyak 125,5 juta dosis vaksin Sinovac dari Tiongkok, 50 juta dosis vaksin Novavax dari Kanada, 50 juta dosis vaksin Covax dari Gavi, 50 juta dosis vaksin AstraZeneca dari Inggris, serta 50 juta dosis vaksin Pfizer dari Amerika Serikat.

Gerak cepat pemerintah berbuah hasil, Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 buatan Sinovac tiba di Indonesia pada hari Minggu (6/12/2020). Secara resmi, Indonesia melakukan vaksinasi Covid-19 mulai tanggal 13 Januari 2021. Secara seremonial, Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang divaksinasi.

Pemerintah terus meningkatkan kapasitas vaksinasi hingga saat ini. Kelompok prioritas seperti tenaga kesehatan dan kelompok rentan seperti lansia dan pelayan publik juga telah masuk dalam program vaksinasi ini. Hingga 19 Maret 2021, sebanyak 4,8 juta orang telah divaksinasi tahap 1, dan sebanyak 1,9 juta orang telah menjalani vaksinasi tahap 2.

Mainkan simulasi di bawah untuk memperkirakan kapan Indonesia dapat mencapai Herd Immunity, dan bandingkan dengan kapasitas vaksinasi saat ini.

Vaksinasi
Pasangan lanjut usia (lansia) berjalan menuju meja skrining sebelum mengikuti vaksinasi COVID-19 di Lippo Village, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (19/3/2021). ANTARA FOTO/Fauzan/foc.
Vaksinasi
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 Sinovac kepada pengurus dan jamaah masjid, di Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (20/3/2021). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/hp.
Vaksinasi
Sejumlah karyawan retail menunggu di ruangan observasi usai mendapat suntikan vaksin COVID-19 di Mall Boxies 123, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (21/3/2021). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/wsj.

Terkait dengan program vaksinasi nasional ini, perlu adanya percepatan penyuntikan setiap harinya. Terutama dengan ketersediaan dosis yang terus bertambah. Peningkatan dosis suntikan yang diberikan, akan mempercepat juga pembentukkan herd immunity di Indonesia.

Sejak dimulainya vaksinasi hingga 8 Maret 2021, kecepatan suntikan vaksinasi Covid-19 per hari cukup bervariasi. Pada bulan Januari-Februari, rata-rata suntikan vaksinasi Covid-19 per hari sekitar 40 ribu. Jumlah ini cenderung terus meningkat seiring dengan jumlah kedatangan dosis vaksin.

Pemerintah telah menargetkan vaksinasi masal ini akan selesai akhir tahun 2021. Karena itulah, untuk mencapai vaksinasi masal ini, diperlukan peningkatan kecepatan vaksinasi. Namun, dengan kecepatan saat ini, tercapainya 70 persen masyarakat tervaksinasi sekitar bulan Maret 2023.

Target herd immunity yang tercapai di akhir 2021 diperlukan adanya intervensi dan perbaikan di berbagai bidang. Intervensi ini mencakup banyak faktor di dalamnya, seperti ketersediaan vaksin yang mencukupi, penambahan fasilitas vaksinasi di berbagai tempat, jalur distribusi yang jelas, pendataan masyarakat penerima vaksin yang baik, serta penyimpanan yang memadai di setiap distribusi vaksin.

Dengan adanya perbaikan di berbagai sisi dan penambahan dosis suntikan melalui vaksinasi mandiri, diharapkan Indonesia dapat mencapai herd immunity lebih cepat dan dapat mengendalikan pandemi Covid-19 secara menyeluruh.