Pacu Kredit, BI Agresif Pangkas Bunga Acuan Jadi 4,75 Persen

Desy Setyowati
20 Oktober 2016, 18:49
Bank Indonesia
Arief Kamaludin|KATADATA

Di luar perkiraan para analis dan ekonom, Bank Indonesia (BI) kembali menggunting suku bunga acuan BI 7-Days Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen. Artinya, sepanjang tahun ini, bank sentral sudah memangkas suku bunga acuan sebesar 250 basis poin (2,5 persen). Tujuannya untuk memacu penyaluran kredit dan menggerakkan perekonomian.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara mengatakan, kebijakan penurunan suku bunga acuan itu telah mempertimbangkan kondisi makroekonomi yang terjaga. Inflasi diperkirakan mendekati batas bawah kisaran target 4 persen plus-minus satu persen, dan defisit transaksi berjalan terpantau lebih baik dari perkiraan. Selain itu, surplus neraca pembayaran membesar, dan nilai tukar rupiah relatif stabil. 

Advertisement

Di tengah masih lemahnya perekonomian global, menurut dia, pelonggaran kebijakan moneter ini bisa semakin mendorong permintaan domestik, termasuk permintaan kredit. "Sehingga dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Tirta dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur BI di Gedung BI, Jakarta, Kamis (20/10).

Ia menjelaskan, sejauh ini pemangkasan suku bunga acuan telah mendorong penurunan suku bunga deposito dan bunga kredit. Namun, pertumbuhan kredit masih terbatas lantaran permintaan yang lemah, di antaranya terkait permintaan kredit investasi dari korporasi.

Bank sentral mencatat, pertumbuhan kredit pada Agustus lalu cuma 6,8 persen, lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 7,7 persen. Kondisi ini bertolak belakang dengan pembiayaan ekonomi melalui pasar modal, seperti penerbitan saham, obligasi, dan medium term notes (MTN), yang meningkat signifikan.

(Baca juga: BI Lihat Peluang Kenaikan Penyaluran Kredit di Kuartal IV)

Sebelumnya, sejumlah ekonom meramal bank sentral bakal menahan suku bunga acuan di level 5 persen. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, BI kemungkinan masih menunggu keputusan pemerintah soal pemangkasan subsidi listrik, data pertumbuhan ekonomi kuartal tiga, dan kebijakan moneter Amerika Serikat. Alhasil suku bunga acuan bakal ditahan.

Gundy Cahyadi juga berpandangan serupa. Ekonom Development Bank of Singapore (DBS) ini memprediksi BI 7-Days Repo Rate tetap. Sebab, inflasi hingga September masih sejalan dengan target BI empat persen plus minus satu persen hingga akhir tahun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement