Ada Alibaba di Balik Salin Nama Yahoo Menjadi Altaba
Perlahan-lahan, nama Yahoo sebagai raksasa internet dunia semakin meredup. Bahkan, salah satu pionir layanan surat elektronik dan mesin pencari asal Amerika Serikat tersebut bakal hilang namanya menyusul semakin terangnya rencana penjualan Yahoo kepada Verizon Communications Inc.
Yahoo dikabarkan telah mencapai kesepakatan penjualan inti bisnisnya yaitu internet, termasuk iklan digital, surat elektronik, dan aset media kepada Verizon. Nilainya mencapai US$ 4,83 miliar.
Selanjutnya, sejumlah aset yang tidak masuk dalam kesepakatan penjualan tersebut akan tetap berada di Yahoo. Namun, namanya berganti menjadi Altaba Inc. "Nama ini merupakan gabungan dari 'alternate' dan 'Alibaba'," ujar seorang sumber yang dikutip The Wall Street Journal, Selasa (10/1).
Aset yang masih tersisa itu seperti kepemilikan 35,5 persen saham di Yahoo Japan, dan 15 persen saham di Alibaba. Aset-aset ini akan tetap ada sebagai portofolio investasi Altaba. (Baca: Verizon Beli Yahoo Tunai Senilai Rp 63,2 Triliun)
Konsekuensinya adalah, hanya lima orang dari seluruh direksi Yahoo yang bertahan dan kemudian memimpin Altaba. Kelimanya adalah Tor Braham, Eric Brandt, Catherine Friedman, Thomas McInerney dan Jeffrey Smith.
Sementara itu, direksi lain termasuk CEO Yahoo, Marissa Mayer, akan meninggalkan posisinya. Mayer dikabarkan mendapat posisi di Verizon. Namun, masih belum ada informasi detail mengenai kabar tersebut. (Databoks: Yahoo Kalah Bersaing dengan Google dan Facebook)
Informasi mengenai perubahan nama Yahoo tersebut diperkuat oleh adanya dokumen di regulator bursa saham di AS. Dokumen itu mengindikasikan Verizon melanjutkan rencananya untuk membeli Yahoo.
Sebelumnya ditemukan adanya pelanggaran keamanan pada tahun lalu, yang dialami lebih dari 1 miliar pengguna Yahoo. Verizon pun dikabarkan meminta potongan harga untuk transaksi bernilai US$ 4,8 miliar tersebut setelah merebaknya kasus tersebut.
Harga yang sudah mengalami pemotongan ini akan diumumkan sebelum Yahoo dan Verizon menandatangani kesepakatan transaksi. Namun, tetap ada kemungkinan kesepakatan tersebut batal. (Databoks: Diretas, Harga Saham Yahoo Turun 1 Persen)
Yahoo, atau selanjutnya disebut Altaba, menyadari adanya risiko yang akan muncul di kemudian hari terkait transaksinya dengan Verizon. Risiko tersebut menyangkut fakta-fakta yang berkaitan dengan insiden pelanggaran keamanan yang terungkap pada 22 September 2016 dan 14 Desember 2016. Halitu berpotensi menggagalkan kesepakatan Yahoo dan Verizon.